Kisah Eloise si Bayi Prematur Terkecil di Dunia, Memiliki Kulit Transparan dan Hanya Berukuran Sebesar Telapak Tangan, Bikin Netizen Terharu

Devi 2 Mar 2021, 13:58
Foto : Mothership
Foto : Mothership

RIAU24.COM -  Sepasang suami istri Malaysia harus melahirkan bayi mereka di Singapura setelah mereka tidak dapat kembali ke Malaysia tepat waktu untuk persalinan. Bayi perempuan itu baru berusia selama 24 minggu, namun karena beberapa komplikasi fisik, ia terpaksa dilahirkan secara prematur.

Dengan berat hanya 670 gram dan dengan ukuran tubuh sebesar telapak tangan, bayi mungil yang diberi nama Eloise Ang Xuan Rui terus memperjuangkan hidupnya. Sementara itu, kedua orang tuanya tak rela jika harus menyerah kepada keadaan. Dokter menyarankan agar Eloise tetap berada di dalam inkubator selama beberapa bulan lagi, yang diperkirakan akan menelan biaya tambahan sebanyak RM1,2 juta ( Rp 4.3 miliar) untuk biaya pengobatan.


(Foto : One Hope Charity)

Orang tua Eloise , Ang Theam Seah, 32, dan Koh Pei Ying, 29, menikah pada 20 Mei 2020. Tak lama kemudian, pasangan itu terbang ke Singapura untuk bekerja. Koh hamil pada akhir tahun 2020 dan berencana untuk kembali ke kampung halamannya di Sungai Petani, Kedah saat kandungannya menginjak usia delapan bulan. Ia berencana untuk melahirkan disana.

Dilansir dari WorldoBuzz, pada 19 Februari, Koh yang baru hamil 24 minggu mengalami sakit perut dan menjalani pemeriksaan kesehatan. Dokter hanya meresepkannya dengan obat penguat janin dan dia meminum obat sesuai dengan anjuran dokter.

Dua hari kemudian, Koh merasakan sakit perut lagi dan dilarikan ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Saat itu, dokter menyuntiknya dengan kolesterol dengan harapan anaknya tetap tinggal di dalam rahim.

Kondisi Koh terus memburuk dan diberi suntikan lagi, tetapi lubang vaginanya terus membesar hingga cukup lebar untuk melahirkan. Pada pukul 03.00 tanggal 22 Februari, Eloise lahir dan ditempatkan di NICU (unit perawatan intensif neonatal) untuk segera diinkubasi.

Eloise harus berada di inkubasi selama sekitar 160 hari dan baru dapat dibiarkan keluar dari rumah sakit pada tanggal yang diharapkan untuk dilahirkan dan ketika kondisinya menjadi stabil. Dilahirkan dalam waktu kurang dari 28 minggu, Eloise dianggap sebagai "bayi prematur mikro" yang perlu terus dipantau dengan sangat hati-hati. Kulitnya hampir transparan sehingga aliran darahnya bisa dilihat dengan mata telanjang. Dan karena dia lahir hanya pada usia 24 minggu, banyak organnya belum berkembang sempurna, termasuk paru-paru dan otaknya.

Sampai sekarang, Eloise tidak dapat bernapas sendiri dan membutuhkan bantuan pernapasan, namun penampilan tubuhnya telah berkembang sepenuhnya.

Diprediksi biaya medis Eloise sekitar SGD400,000 (sekitar RM1,25 juta), tetapi pasangan itu hanya dapat membayar sekitar RM50,000.

Pasangan ini pun menghubungi One Hope Charity dan publik untuk meminta bantuan, pasangan ini berharap dapat mengumpulkan RM1,2 juta untuk si kecil Eloise.  Sang ayah, Ang Theam Seah, bekerja sebagai koordinator di sebuah perusahaan konstruksi di Singapura dengan pendapatan bulanan sebesar SGD2.700 (RM8.230 / Rp 21 juta), sedangkan istrinya, Koh Pei Ying, bekerja sebagai customer service untuk bagian pinjaman di Singapura, menghasilkan SGD2,768 (RM8,437 / Rp 30 juta).


(Foto : One Hope Charity)

Setelah meninjau kasus tersebut, One Hope Charity setuju untuk meluncurkan penggalangan dana dan sejak itu berhasil mengumpulkan RM1.202.141 ( Rp 4,3 miliar) dengan 7.901 donasi!

Kita berharap semoga Eloise akan terus tumbuh sehat dalam beberapa bulan ke depan dan orang tuanya dapat segera membawanya pulang!