RIAU24.COM -  Saat kita memikirkan drone alias pesawat tak berawak, kita pasti memikirkan DJI dan quadcopters. Tetapi tahukah Anda, ternyata ada drone yang sangat canggih yang dibuat untuk militer. Drone yang terlihat seperti pesawat alien - mirip seperti UAV tercepat di dunia yang disebut 'Panah' disebut-sebut mampu terbang lebih cepat dari kecepatan suara.

Ini semua berkat otomatisasi dan robotika, yang membawa era peperangan tak berawak - menuju dunia di mana manusia tidak akan mengorbankan nyawa mereka di medan perang. Dan itulah mengapa, sebuah perusahaan penerbangan yang berbasis di Singapura telah meluncurkan pesawat tak berawak supersonik pertama di dunia.

Dilaporkan pertama kali oleh DailyMail, drone UAV ini (yang diberi nama 'Arrow') dikembangkan oleh Kelley Aerospace yang berbasis di Singapura. Pesawat dapat menyentuh kecepatan hingga Mach 2.1 - lebih dari dua kali kecepatan suara.

Pesawat supersonik ini memiliki berat sekitar 16,8 ton, tetapi desain serat karbon monocoque yang dimilikinya membantunya memberikan kekuatan dan kekakuan, sesuai klaim perusahaan. Tubuhnya juga dilengkapi dengan penampang radar yang dikurangi dan tanda inframerah untuk memastikan tidak menarik perhatian musuh.

Pesawat sebenarnya dirancang untuk menjadi 'pengganda kekuatan'.

Multiple Arrow akan dikendalikan oleh pesawat tempur berawak, masing-masing memiliki misi berbeda, memungkinkan mereka menerapkan berbagai aplikasi di medan perang. Terlebih lagi, pesawat dapat diluncurkan secara mandiri dan juga memiliki kemampuan untuk dikendalikan dari jarak jauh oleh pilot dari stasiun darat. Sesuai perkiraan, Arrow akan dibanderol di kisaran USD 9 juta hingga USD 16 juta.

zxc2

Kepala eksekutif Kelley Aerospace Ian Lim mengatakan dalam sebuah pernyataan, “UAV dikenal karena kegigihannya, berkeliaran, tetapi tidak pernah dikenal karena kecepatannya. Jadi dengan UAV supersonik Arrow, Anda akan mengatasi masalah kecepatan dan jangkauan. ”

Selain itu, perusahaan juga sedang mengembangkan bisnis jet supersonik. Perusahaan tersebut juga sedang mengerjakan dua prototipe lagi yang saat ini sedang diuji di AS dan Swedia.