Untuk Lindungi Bumi Dari Kepunahan, Para Ilmuwan Ini Akan Menyimpan 6,7 Juta Sampel Sperma di Bulan

Devi 15 Mar 2021, 11:40
Foto : Klik Dokter,
Foto : Klik Dokter,

RIAU24.COM -  Sebuah tim yang terdiri dari enam peneliti dari University of Arizona, Amerika Serikat baru-baru ini menyampaikan presentasi yang agak eksentrik selama Konferensi Dirgantara Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) di mana mereka menyarankan proposal untuk melindungi umat manusia dari kepunahan.

Seperti dilansir Insider, para ilmuwan mendorong 'polis asuransi global modern' dengan membangun 'bahtera' berisi 6,7 juta sampel dan menaruhnya di bulan.

'Bahtera' ini akan dibuat untuk menyimpan muatan sperma dan sampel sel telur berisi 6,7 juta spesies ke bulan. Sampel kemudian akan disimpan di brankas yang aman di bawah permukaan bulan atau 'lubang bulan' di mana ia dapat diawetkan dengan aman. 

Peneliti dari Universitas Arizona mengklaim bahwa bahtera yang disebut bahtera bulan ini dapat membantu mengisi kembali Bumi jika menghadapi bencana dahsyat seperti pandemi mematikan, perang nuklir skala besar, atau bahkan bencana alam seperti letusan gunung berapi super. Semua saran ini dimasukkan ke dalam makalah ilmiah berjudul 'Lunar Pits and Lava Tube for a Modern Ark'.

Jadi mengapa meletakkan sampel di bulan dan bukan di Bumi?

Menurut surat kabar itu, penyimpanan sampel berbasis Bumi masih akan membuat spesimen rentan hancur dalam bencana besar.

Konsep ini mirip dengan gudang benih 'Kiamat' di Svalbard, Norwegia yang merupakan lemari besi aman yang saat ini menampung lebih dari satu juta sampel tanaman yang berasal dari hampir setiap negara di dunia. Namun, mengangkut sampel ke bulan dan membangun lemari besi di sana membutuhkan dana yang signifikan.

Jekan Thangavelautham, penulis studi untuk bahtera bulan mengatakan bahwa total 250 penerbangan ke bulan diperlukan untuk mengangkut dan membangun lemari besi. Sebagai perbandingan, Stasiun Luar Angkasa Internasional dibangun dengan 40 perjalanan ke luar angkasa.

Adapun sumber tenaga untuk melindungi kubah, para ilmuwan menyarankan menggunakan panel surya karena tanpa daya, sampel akan membeku atau mengelas bersama di suhu di bawah nol bulan.