Di Daerah ini, Ilmuwan Temukan Hewan Yang Hasilkan Lebih Banyak Virus Corona

Satria Utama 16 Mar 2021, 06:30
Kelelawar
Kelelawar

RIAU24.COM -  YUNNAN - Kelelawar di Provinsi Yunnan, China selatan telah menghasilkan lebih banyak virus Corona yang terkait erat dengan virus pandemik. 

Weifeng Shi di Shandong First Medical University & Shandong Academy of Medical Sciences di Taian, China, dan rekannya mempelajari 302 sampel kotoran, urin serta 109 usapan mulut yang diambil dari 342 kelelawar hidup antara Mei 2019 dan November 2020. 

Para peneliti menjebak dan melepaskan semua kelelawar, yang mewakili hampir dua lusin spesies, di area seluas sekitar 1.100 hektare.

Dari sampel tersebut, tim mengurutkan 24 genom virus Corona, di mana empat di antaranya adalah virus baru yang terkait erat dengan SARS-CoV-2. Salah satu virus yang diisolasi dari kelelawar Rhinolophus pusillus berbagi 94,5% genomnya dengan virus pandemik, menjadikannya kerabat terdekat kedua yang diketahui untuk SARS-CoV-2. 

Kerabat terdekat yang diketahui adalah virus Corona yang disebut RATG13, yang 96% genomnya memiliki SARS-CoV-2 dan diisolasi dari kelelawar Rhinolophus affinis di Yunnan pada 2013.

"Hasilnya menunjukkan virus yang terkait erat dengan SARS-CoV-2 terus beredar di kelelawar dan sangat lazim di beberapa wilayah," kata para peneliti, tulis Nature.com.

Sebelumnya para ilmuwan mengatakan bahwa kelelawar tapal kuda yang membawa virus Corona juga telah ditemukan di luar China. Studi yang diterbitkan pada Selasa (9/2/2021) dalam jurnal Nature Communications itu, telah menemukan virus Corona pada kelelawar tapal kuda Rhinolophus acuminatus di Thailand 91,5 persen mirip dengan SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19. 

 

Sejauh ini, virus yang mirip dengan SARS-CoV-2 itu telah terdeteksi pada kelelawar tapal kuda Rhinolophus affinis di provinsi Yunnan, China - dengan kemiripan genetik 96,2 persen.

Dalam studi lain yang diterbitkan pada Januari, para peneliti juga menemukan - pada kelelawar tapal kuda Rhinolophus shameli di Kamboja - virus Corona yang 92,6 persen mirip dengan SARS-CoV-2.

Ketiganya adalah kelelawar tapal kuda dari genus Rhinolophus. Ada lebih dari 100 spesies dalam kelompok ini, yang tersebar luas dari Australia hingga Eropa.***