Sebagai Primadona, Harga Karet Cuma Rp 12.389 Kilogram, Ini Tanggapan Apkarkusi Kuansing

Replizar 25 Mar 2021, 09:26
Sebagai Primadona, Harga Karet Cuma Rp 12.389 Kilogram, Ini Tanggapan Apkarkusi Kuansing (foto/int)
Sebagai Primadona, Harga Karet Cuma Rp 12.389 Kilogram, Ini Tanggapan Apkarkusi Kuansing (foto/int)

RIAU24.COM - KUANSING- Karet sebagai komoditi ekspor yang sangat dibutuhkan oleh Pasar Global, sudah barang tentu memiliki persaingan harga di tingkat Nasional maupun Internasional. Akan tetapi kenyataannya, sampai saat ini harga karet Petani khususnya di Kabupaten Kuantan Singingi Riau, harganya masih belum terjadi lonjakan dan hanya sekitar Rp12.389/Kg.

 

Seharusnya, harga karet Petani Kuansing sudah harus berkisar antara Rp 13.000 - Rp. 15.000/ Kilogram, ini disebabkan karet sebagai Primadona masyarakat Kuansing disamping Kelapa Sawit.

 

Namun ketika dihubungi Riau24 Ketua Apkarkusi Kuansing, Sepriadi melalui handphone selulernya, Rabu (24/3) menyebutkan bahwa Harga Bahan Olahan Karet ( Bokar) Kuansing pada pelelangan Senin (21/3) kemarin, yang dilakukan oleh Asosiasi Petani Karet Kuansing (Apkarkusi) diketahui harga Bokar di tingkat petani telah mencapai Rp12.389/ Kilogram.

" Alhamdulillah, harga Bokar di Kuansing mencapai Rp12.389/Kg, atau naik sebesar Rp203 dibandingkan pelelangan pada Minggu (14/3) lalu seharga Rp 12.186/Kg. Dengan kenaikan harga karet Petani ini, tentu saja melegakan hati Petani Karet khususnya yang menjadi anggota Apkarkusi," Ujarnya.

 

Dijelaskannya, sebagai Informasi bahwa dari hasil lelang Bokar pada Asosiasi Petani Karet Kuantan Singingi (APKARKUSI) Provinsi Riau, Senin (21/3) ditetapkan harga Bokar tingkat petani UPPB/ Poktan/ Gapoktan/ Koperasi sebesar Rp. 12.389,- " Inikan meningkat Rp. 203,- dibandingkan dari lelang minggu lalu," Tambahnya.

 

" Itu kan harga karet bersih (Tambah bahan yang bukan karet), kalau untuk karet yang tidak bersih tentu saja kami tidak tahu," Jelasnya.

Ketika ditanyakan apa upaya APKARKUSI untuk meningkatkan produksi dan harga karet Petani khususnya di Kuansing, menurutnya dengan cara yaitu : 

1. Dengan menambah kelompok tani yang bergabung dengan APKARKUSI, dengan selalu melakukan sosialisasi kepada petani karet

2. Dengan menyeragamkan pembeku,

3. Selalu meningkatkan kualitas karet,

4. Melaksanakan industri hilir karet," Sebutnya.

Disinggung mengenai berapa jumlah Anggota APKARKUSI di Kuansing, Katanya saat ini sudah mencapai sekitar 1.466, dengan jumlah Kelembagaan Petani yang bergabung di APKARKUSI sebanyak 53 kelompok, dengan Luas Perkebunan Karet sekitar 139 ribu hektar," Tuturnya.