Dari Silaturahmi LAM Riau bersama LAMR Kota Dumai, Azam Bersama Merebut Blok Rokan

Satria Utama 6 Apr 2021, 11:26
Silaturahmi LAM Riau bersama LAMR Kota Dumai
Silaturahmi LAM Riau bersama LAMR Kota Dumai

RIAU24.COM -  Ikhtiar Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) untuk ikut dalam pengelolaan blok Rokan disambut antusias masyarakat Riau dalam ikhitiar bersama dalam memajukan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Riau.  

LAMR melalui Badan Usaha Milik Adat (BUMA) yang telah dibentuk akan bergerak secara proaktif dalam menangkap peluang Busines to Busines dengan PT Pertamina Hulu Rokan  yang merupakan anak perusahaan yang ditunjuk oleh Pertamina (Persero) dalam alih kelola Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia

Demikian disampaikan oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian LAMR Datuk Seri Syahril Abubakar ketika bersilaturahmi dalam forum dialog yang ditaja oleh LAMR Kota Dumai bersama Forum Pembauran Kebangsaan Kota Dumai di Balai Adat LAMR Kota Dumai akhir pekan lalu.

Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua LAMR yang juga Inisiator Perhimpunan Perniagaaan Tanah Melayu Datuk Hermasyah, Timbalan Ketua Umum DPH LAMR Datuk Asral Rahman yang juga merupakan Ketua Yayasan KRIS, Direktur Utama BUMA Muzamil dan Ketua LAMR Bidang Ekonomi Datuk Mohammad Hasbi

Syahril memaparkan dalam pertemuan tersebut, bahwa perjuangan untuk mendapatkan pengelolaan Blok Rokan memerlukan energi yang tak sedikit, dan negosiasi yang panjang, hingga sampai pada titik saat ini. 

“Ini tidak mudah, Ini perjuangan kita, Ini pertaruhan marwah Riau di masa datang. Yang kita perlukan adalah kita masyarakat Riau bersatu padu dalam memperjuangkan aspirasi dan kesanggupan kita untuk mengelola Blok Rokan itu,” tegas Syahril di hadapan tokoh masyarakat, pengusaha serta sejumlah paguyuban etnis yang hadir dalam silaturahmi tersebut.

"Saham 39 persen yang kita upayakan saat ini sistemnya Business to Business (B to B) dengan Pertamina. Badan Usaha Milik Adat (BUMA) sudah menyiapkan badan usaha yang nanti akan join dengan badan usaha swasta yang telah profesional mulai dari persyaratan, finansial hingga hal lainnya,"

Syahril mengatakan, jika nanti BUMA jadi ikut mengelola Blok Rokan maka keuntungannya akan dijadikan untuk pembangunan pendidikan, beasiswa bagi masyarakat Riau dan berbagai kebutuhan infrastruktur dalam menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat Riau.  Pemerintah daerah tetap dengan porsinya melalui APBD, dan LAMR nanti melalui Yayasan KRIS sebagai pengelola hasil dari bisnis  BUMA tersebut.

Sementara itu Datuk Hermansyah juga memaparkan bahwa untuk melibatkan pengusaha daerah dan tempatan LAM Riau juga telah mendirikan Perhimpinan Perniagaan Tanah Melayu (P2TM) yang akan menjadi tempat berhimpun para pengusaha tempatan di Riau. “Semua yang ingin berbisnis di Blok Rokan akan berhimpun di bawah naungan P2TM melalui anggota P2TM nantinya,” ungkap Hermansyah.

Dipaparkannya bahwa organisasi yang telah didirikan sejak November 2020 lalu ini nantinya akan melakukan kesepahaman dengan Pertamina Hulu Rokan dalam waktu dekat untuk memberikan ruang gerak yang lebih luas terhadap pengusaha lokal untuk ikut dalam proyek-proyek di Blok Rokan, bahkan P2TM juga mendorong pengusaha lokal nantinya bisa untuk naik kelas. 

“Kita ingin pengusaha tempatan tidak lagi menjadi penonton dari kemajuan yang sedang berlangsung di halaman rumah kita ini. Kita ingin terlibat dan juga naik kelas.”  tegas Hermansyah. Perlu diketahui P2TM ini juga merupakan tempat berhimpun pengusaha yang bergerak di berbagai bidang. Mulai dari migas, perkebunan, infrastruktur, perdagangan dan lainnya,

LAM Riau juga sedang menyiapkan acara Siaturahmi Saudagar Melayu yang akan diselenggarakan pada bulan Mei nanti sekaligus untuk pengkuhan kepengurusan P2TM dan juga melakukan MoU dengan Pertamina Hulu Rokan di Balai Adat Melayu Riau. “Kami akan undang semua pengusaha-pengusaha tempatan untuk bersama menyaksikan momentum kembangkitan daerah sekaligus bersilaturahmi antar pengusaha,” ungkapnya. (rls)