RIAU24.COM -  Deddy Corbuzier rupanya kembali dibuat geram dengan kejadian yang baru saja terjadi, terkait konten Podcastnya bersama Mentri Kesehatan Republik Indonesia.

Pagi ini video podcast Deddy bersama Menkes, Budi Gunadi Sadikin mendadak hilang dari YouTube tak lama setelah diunggah.

Deddy mengaku heran mengapa konten YouTube-nya bisa menghilang. Dia tak tahu apakah ada sesuatu yang salah dalam isi pembicaraannya dengan di video itu.

Deddy sempat berkali-kali bermasalah dengan akun YouTube-nya hingga hilang meski sudah diunggah. Setelah berkali-kali diakali, dia dan tim akhirnya berhasil menyelesaikan masalah tersebut.

Kini Podcast Deddy bersama Budi yang diunggah pada Kamis, (8/4) lalu hilang secara tiba-tiba, padahal tayangan video tersebut sudah diunggahnya di akun Instagram pribadinya @mastercorbuzier.

Sebelumnya, Deddy mengungkapkan jika Google dikabarkan telah down, sehingga YouTube tidak bisa diakses.

“Lagi ngobrol sama @kemenkes_ri bagus bagus.. Youtube nya Down,” tulis Deddy Corbuzier.

Kemudian Deddy mengakatan jika Podcast-nya bersama Budi Kemenkes telah hilang beberapa jam yang lalu.

“Dan sekarang video saya sama @kemenkes_ri di buang youtube.. This is so funny…,” tulis Deddy, Jumat (9/4)

Hal ini kembali membuat Deddy heran, dan menyanyangkan aksi YouTube. Sehingga kejadian ini menimbulkan berbagai prasangka.

Banyak warganet yang menduga Podcast Deddy kali ini mengandung konspirasi perihal vaksin.

“Bwhaha mengandung konspirasi kalii bang bagi pihak sana, semangat bang ku penonton setia podcast bang Deddy,” ungkap @yehezkiel_agape

“Mungkin pertanyaan om @mastercorbuzier hampir membuka kedok akan pervaksinan ini om.. soalnya kan banyak orang tersinggung kalau pandemik ini bisnis bagi sebagian orang,” ungkap @boylasgab

“Ketahuan kan 1 tahun lebih umat manusia diseluruh dunia dibohongi gret pope.. semua sudah masif dan teroganisir.. wake up dude!! Open your mind!!,” @ramariz_

Seperti diketahui, video Podcast Deddy bersama Budi tersebut membahas tentang vaksinasi Covid-19. Dalam video itu ia mengungkapkan jika dirinya menolak vaksin duluan. Menurutnya, lebih diutamakan yang tua, daripada yang muda untuk divaksin. Sehingga tidak terjadi lagi rebutan soal vaksin.