Moeldoko Bikin Konferensi Pers, Isu Mundur Pun Beredar, Penggantinya Ali Mochtar Ngabalin?

Siswandi 9 Apr 2021, 14:26
Ali Mochtar Ngabalin. Foto: int
Ali Mochtar Ngabalin. Foto: int

RIAU24.COM -  Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, akan menggelar konferensi pers pada siang ini, Jumat 9 April 2021. Seiring dengan informasi itu, beredar pula kabar yang menyebutkan Moeldoko bakal mundur dari jabatannya itu. Ada sejumlah sosok, yang ikut digadang-gadang bakal mengisi posisinya, jika Moeldoko benar-benar mundur. Ali Mochtar Ngabalin kah? 

Terkait kabar itu, Ngabalin yang kini merupakan Tenaga Ahli di lingkungan KSP, membantah kabar tentang mundurnya Moeldoko. 

Untuk diketahui, konferensi pers itu akan digelar Moeldoko di Lobi Gedung Bina Graha, Komplek Istana Kepresidenan, sekitar pukul 13.45 WIB.

"Enggak, Pak Moel aman lah baik," ujar Ali Ngabalin, dilansir rmol. 

Saat ditegaskan lagi apakah Moeldoko tidak akan mundur, Ali merespon dengan tertawa, lalu menyebut "aman".

Saat ditanya apa yang disampaikan Moeldoko dalam konferensi pers itu, Ali mengatakan itu sebatas konferensi pers biasa.

"Aman itu ya. Tidak apa-apa, jumpa pers seperti biasa. Insya Allah tidak (ada pengunduran diri)," jelas Ali.

Akan tetapi, Ali meminta agar untuk mendoakan Moeldoko.

"Iya-iya, yakin ya bismillah ya. Doakan Pak Moel ya, doakan Pak Moel," ujarnya lagi. 

Paling Berpeluang 
Sebelumnya, isu mundurnya Moeldoko tersebut, sempat ditanggapi pengamat politik Iwel Sastra. Ia menilai, jika benar Moeldoko mundur, maka Ali Mochtar Ngabalin dinilai layak mengganti posisi Kepala KSP. 

Selain bersedia jika diperintahkan Presiden Joko Widodo, Ngabalin juga loyal dan kerap pasang badan dalam menghadapi kritikan terhadap Jokowi.

Tak hanya itu, Iwel juga menilai Ngabalin jauh lebih populer ketimbang atasannya Moeldoko. Sebab, selama ini politikus Partai Golkar itu lebih sering tampil di media dibanding Moeldoko.

Atas dasar penilaian itu, Iwel meyakini peluang Ngabalin untuk menjadi Kepala KSP terbuka dan bisa mulus. Apalagi jika Golkar ikut mendukungnya. ***