Pabrik Uraniumnya Meledak Diserang Israel, Iran Bakal Lakukan Tindakan Balasan

Satria Utama 12 Apr 2021, 12:13
Senjata anti-pesawat dipasang di kompleks fasilitas pengayaan uranium Natanz, selatan Teheran, Iran. Foto/CC BY 2.0/HAMED SABER/NATANZ NUCLEAR
Senjata anti-pesawat dipasang di kompleks fasilitas pengayaan uranium Natanz, selatan Teheran, Iran. Foto/CC BY 2.0/HAMED SABER/NATANZ NUCLEAR

RIAU24.COM -  Sebuah ledakan terjadi di pabrik pengayaan uranium di Natanz, di provinsi Isfahan, Iran tengah, Minggu (11/4/2021) pagi. Surat kabar New York Times (NYT) melaporkan ledakan di situs nuklir itu adalah hasil operasi rahasia Israel .

Pada Minggu pagi, juru bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Behrouz Kamalvandi melaporkan kecelakaan di situs nuklir Natanz. Dia mengatakan, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa atau pencemaran lingkungan.

Kepala AEOI Ali Akbar Salehi kemudian mendefinisikan insiden itu sebagai "tindakan teroris nuklir", dan mengatakan bahwa Teheran berhak untuk menanggapi mereka yang bertanggung jawab atas serangan itu.

Mengutip sumber intelijen AS dan Israel, surat kabar yang berbasis di New York tersebut menyatakan bahwa insiden di Natanz adalah "operasi rahasia Israel".

Ledakan tersebut dilaporkan merupakan pukulan yang menghancurkan kemampuan Iran untuk memperkaya uranium dan bisa memakan waktu setidaknya 9 bulan untuk melanjutkan pekerjaan di fasilitas tersebut.

NYT juga mencatat bahwa tidak jelas apakah pemerintahan Joe Biden mengetahui operasi rahasia Israel tersebut.

Pada saat yang sama, The Washington Post mengutip seorang pejabat senior AS yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa Washington telah melihat laporan dari sebuah insiden itu. "Tetapi AS tidak terlibat, dan kami tidak memiliki apa-apa untuk ditambahkan," kata pejabat tersebut.

Sebelumnya, penyiar Kan Radio di Israel mengutip sumber intelijen setempat secara anonim melaporkan bahwa Mossad—badan intelijen Israel untuk operasi di luar negeri—telah menghantam situs Natanz dengan serangan siber.***