Wulan Guritno Jadi Komisaris Di Lucy In The Sky, Ingin Targetkan Dana Rp 40 Miliar

M. Iqbal 15 Apr 2021, 12:48
Foto : Kompas
Foto : Kompas

RIAU24.COM -  PT Lima Dua Lima Tiga berencana mencatatkan sahamnya di bursa dengan melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada awal Mei 2021. Di sisi lain, ternyata ada nama artis populer Wulan Guritno di belakang manajer Lucy ini di Tempat hiburan Sky.

Target pencapaian dana dari IPO ini, seperti dikutip dari bisnis.com, Kamis 15 April, sebesar Rp40,50 miliar. Manajemen perseroan menyatakan penawaran perdana saham ini akan dilakukan pada periode 13-19 April 2021.

Tanggal penjatahan adalah 29 April 2021, dan pembagian saham serta waran seri I pada 5 Mei 2021. Pencatatan saham dan waran di Bursa Efek Indonesia pada 5 Mei 2021.

Saat ini pemegang saham PT Lima Dua Lima Tiga Tbk adalah Felly Imransyah 45,81 persen, Surya Andarrurachman Putra Tahir 24,52 persen, dan PT CRA 29,68 persen. Felly menjabat sebagai Direktur PT Mahaka Media Group, oleh Erick Thohir, pada 2002-2006, dan kini menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Lima Dua Lima Tiga.

Surya Andarrurachman Putra Tahir menjabat sebagai presiden direktur. Di jajaran komisaris, ada satu nama yang terkenal yaitu Sri Wulandari atau lebih akrab disapa Wulan Guritno.

Lima Dua Lima Tiga berencana melepas hingga 337,50 juta saham baru atau setara dengan 32,61 persen kepemilikan setelah IPO. Harga penawaran perdana dipatok pada kisaran Rp100 - Rp120 per saham.

Dengan demikian, Lucy in the Sky berpotensi mendapatkan dana segar sekitar Rp33,75 miliar - Rp40,50 miliar. Dalam IPO ini, perseroan juga akan menerbitkan waran seri I sebanyak 236.250 juta waran penyerta saham baru atau sebanyak 33,87 persen dari total saham ditempatkan dan disetor penuh.

Waran ini akan memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham biasa dengan harga eksekusi yang akan ditentukan kemudian. Sekitar 60% dana hasil IPO akan digunakan perseroan untuk membuka gerai baru, sejalan dengan strategi perseroan untuk memperluas dan memperkuat eksistensinya di pasar.

Sedangkan 40% sisa dana IPO akan digunakan perseroan untuk belanja modal dan modal kerja gerai yang sudah ada. Sedangkan Lucy in the Sky merupakan salah satu pelopor event night atau nightlife di F&B room yang berada di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) Jakarta Selatan.

“IPO ini menandai tonggak sejarah perusahaan karena bertepatan dengan ulang tahun ke-9 Lucy in the Sky sebagai venue ikonik yang mewakili kawasan SCBD dengan suasana yang bersahabat dan semarak disertai lampu-lampu kota Jakarta,” tulis manajemen lucy in the Sky.

Perusahaan ini memiliki pengalaman dan rekam jejak yang baik di industri restoran, bar dan perhotelan. Lucy in the Sky adalah bagian dari Shah Establishment, yang terkenal dengan hotel, kompleks perumahan, dan tempat gaya hidup lainnya.

Beberapa tempat dikelola oleh Syah Establishment a.l. Sofia di The Gunawarman, Csaba di The Gunawarman, The Gunawarman Hotel, Bloom di Hotel Monopoli, The Moon di Hotel Monopoli, The Room di Hotel Monopoli, dan Hotel Monopoli.