Demi Bongkar Sindikat Prostitusi, Polisi Cantik Ini Rela Menyamar Jadi PSK

Azhar 18 Apr 2021, 13:29
Bripka Popy Puspasari . Foto: Merdeka.com
Bripka Popy Puspasari . Foto: Merdeka.com

RIAU24.COM - Salah satu polisi wanita yang bertugas di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan Reserse Kriminal Polres Garut Bripka Popy Puspasari menceritakan pengalamannya saat melakukan penyamaran sebagai pekerja seks komersial (PSK).

Menurut Popy penyamarannya itu demi mengungkap kasus perdagangan orang di Pulau Dewata, Bali dikutip dari merdeka.com, Minggu, 18 April 2021.

Menurut Popy kejadiannya terjadi di tahun 2018 ketika unitnya menerima laporan seorang warga Garut yang kehilangan anggota keluarganya yang masih di bawah umur.

"Saat melapor ke kita, anak perempuan ini mengaku akan dipekerjakan sebagai pelayan di Bandung di sebuah kafe, tapi setelah itu keluarganya hilang kontak," ujarnya.

Setelah melakukan penelusuran, ternyata korban diketahui berada di Bali setelah dijual oleh seseorang pencari 'bakat'.

Jumlah korbannya bertambah menjadi dua orang warga Garut yang mengalami kondisi serupa di Pulau Dewata. Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap seorang penghubung korban dengan bos di Bali di wilayah Bandung.

Tim kemudian melakukan pengembangan dan merencanakan skema pengungkapan.

"Skema yang dilakukan akan dengan melakukan penyamaran menggunakan penghubung itu. Jadi foto saya oleh pelaku yang sudah diamankan bersama satu lainnya dikirimkan ke bosnya, ngakunya akan dijadikan PSK. Jadi kaya profiling gitu. Ternyata bosnya menyetujui dan menunggu saya di Bali," sebutnya.

Karena mendapatkan respon, dia pun bersama penghubung berangkat ke Bali menggunakan pesawat. Tim lainnya menyusul menggunakan pesawat berbeda agar tidak mencurigakan.

Saat dirinya berangkat untuk melakukan penyamaran sebagai PSK, segala atribut kepolisian hingga senjata api ditanggalkan agar tidak menimbulkan kecurigaan.

Saat sampai di lokasi yang merupakan villa, Popy mengaku kaget karena lokasinya eksklusif dan hanya bisa dimasuki oleh orang tertentu.

"Sampai di villa, saya langsung celengak celinguk nyari orang Garut yang jadi korban. Dan ternyata memang ada di sana, kaya di dalam akuarium gitu. Di dalam akuarium juga banyak perempuan lainnya yang juga korban," sebutnya.

Setelah itu, dia diajak ngobrol oleh seseorang yang dipanggil bos dan juga bendaharanya.

Setelah puluhan menit mengobrol, ia kemudian diminta oleh sang bos untuk berganti pakaian layaknya PSK sebelum masuk ke dalam akuarium.

Momen tersebut oleh Popy digunakan untuk berkomunikasi dengan tim yang sudah siap melakukan penyergapan. Tim yang sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat langsung menyergap lokasi tersebut.

Dari sana polisi menyelamatkan 10 wanita dan mengamankan 8 orang tersangka.