Dijuluki Monster Laut, Ini 5 Fakta Tentang Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak di Utara Pulau Bali

Devi 22 Apr 2021, 09:46
Foto : Kompas.com
Foto : Kompas.com

RIAU24.COM -   Hingga har ini, kapal Selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu, 21 April 2021 sekitar pukul 03.00 Wita, belum menemuan titik temu. Kapal selam ini dilaporkan hilang saat berada di perairan sekitar 60 mil atau 95 kilometer dari utara Pulau Bali

Hilangnya Kapal Selam Nanggala-402 dibenarkan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.  Rencananya KRI Nanggala-402 akan latihan penembakan rudal di laut Bali, Kamis, 22 April 2021 yang akan dihadiri langsung Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono. 

Berikut 5 fakta terkait hilangnya kapal selam buatan Jerman tersebut: 

1. Diduga berada di palung kedalaman 700 meter
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan diduga Kapal Selam Nanggala-402 berada di palung di kedalaman 700 meter laut Bali. Ia berkata masih berharap Nanggala bisa segera ditemukan walaupun muncul dugaan kapal tersebut berada di dalam palung. 

2. Bawa 53 penumpang 
Saat hilang, Kapal Selam kRI Nanggala-402 membawa 53 orang yang terdiri dari 49 ABK, seorang komandan satuan, dan tiga personel senjata. Kapal selam buatan Jerman tahun 1979 itu membawa 53 awak dengan rincian 49 ABK, 1 komandan kapal, dan 3 orang arsenal.

3. Ditemukan tumpahan minyak
Biro Humas Kemhan dalam rilisnya menyebut saat pencarian melalui pengamatan udara, mereka menemukan adanya tumpahan minyak di sekitar posisi awal kapal tersebut menyelam.  Titik koordinat hilangnya KRI Nanggala-402 terdeteksi di sekitar 60 mil atau 95 kilometer dari utara Bali.

4. Pencarian dibantu Australia dan Singapura
Panglima TNI  Indonesia telah meminta bantuan Singapura dan Australia yang memiliki kapal penyelamat kapal selam untuk mencari Kapal Selam Nanggala-402. TNI AL juga telah mengirimkan distres International Submarine Escape and Rescue Liaison Officer (ISMERLO) ke sejumlah negara sahabat. 
Hingga Rabu malam upaya pencarian masih dilakukan dengan mengirimkan KRI Rigel dari Dishidros Jakarta dan KRI Rengat dari Satuan Ranjau untuk membantu pencarian dengan menggunakan side scan sonar.
Dikutip dari Kompas.id, TNI juga mengerahkan kapal survei hidrooseanografi KRI Spica milik TNI AL. Melalui komunikasi telepon, Panglima TNI menjelaskan, kapal survei tersebut memiliki kemampuan untuk misi pencarian bawah air.

 5. Dijuluki monster laut 
Saat latihan operasi laut gabungan, 8 April 2004, kapal ini menunjukkan kemampuannya sehingga dijuluki sebagai 'monster bawah laut'. 
Kala itu, KRI Nanggala-402 menunjukkan kemampuannya dengan menembakkan torpedo. Kapal selam ini pun berhasil menenggelamkan KRI Rakata yang dijadikan sebagai sasaran tembak dalam latihan. 
Kapal selam KRI Nanggala-402 ini aktif melakukan sejumlah misi penegakan kedaulatan, hukum dan keamanan di laut.