Pengamat Sebut Hilangnya KRI Nanggala Merupakan Kecelakaan Pertama Kapal Selam di Indonesia

M. Iqbal 22 Apr 2021, 14:39
Kapal Selam Nanggala-402
Kapal Selam Nanggala-402

RIAU24.COM - Pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas Kertopati menyebutkan jika insiden hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 milik TNI AL di perairan utara Bali sekitar pukul 03.00 WIB merupakan kali pertama terjadi di Indonesia.

"Ini memang kecelakaan kapal Selam pertama di Indonesia," ujar Susaningtyas dilansir dari VIVA, Kamis, 22 April 2021.

Dia menyebutkan, dalam insiden tersebut sebenarnya masih ada peluang KRI Nanggala-402 untuk melakukan combat SAR. Sebab, kemampuan menyelam normal pada ambang batas kedalaman operasional adalah 48 jam. Lalu ditambah cadangan darurat untuk 24 jam sehingga total 72 jam.

"Menurut kemampuan tersebut kesempatan masih terbuka melakukan operasi Combat SAR sampai dengan 58-60 jam ke depan," kata dia lagi.

Disebutkannya, kesempatan ini harus dimanfaatkan seoptimal mungkin. Salah satunya dengan mengundang Angkatan Laut negara lain untuk melaksanakan misi kemanusiaan tersebut.

"Kita ketahui tidak banyak Angkatan Laut yang memiliki kapal tender kapal Selam untuk operasi salvage dan/atau combat SAR. Yang penting saat ini TNI AL dapat segera menyelenggarakan konferensi pers untuk mengundang bantuan internasional," jelasnya lagi.

Untuk diketahui, KRI Nanggala 402 hilang kontak di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 97 kilometer utara Pulau Bali. Kapal selam ini dilaporkan hilang kontak pada pukul 03.00 WIB.

Kapal selam type 209/1300 itu sedianya akan mendukung angkatan perang TNI Angkatan Laut dalam latihan serta ujicoba rudal yang sedianya digelar di Laut Bali.

KRI Nanggala-402 ini merupakan kapal selam buatan Jerman 1977. Dimana masuk jajaran TNI AL 1981. Saat insiden tersebut, terdapat 53 awak di kapal selam yang terdiri atas 49 anak buah kapal (ABK), 1 komandan satuan 3 personel arsenal.