Terungkap, Ada Rudal Maut China dalam Peristiwa Hilangnya Kapal Selama KRI Nanggala-402

Satria Utama 23 Apr 2021, 08:45
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM -  JAKARTA - Hilangnya kapal selam militer milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut menjadi berita hangat di tanah air. Selain upaya pencarian yang masih terus dilakukan, ternyata ada fakta menarik yang jarang diungkap. Fakta ini terkait dengan rudal buatan China yang berada di kapal selam itu.

Berdasarkan pernyataan dari Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono, kapal selam KRI Nanggala-402 itu hilang hanya beberapa saat sebelum dilaksanakannya penembakan torpedo SUT dan peluru kendali (rudal) pada 21 April 2021.

Hal itu juga diungkapkan sendiri oleh Laksamana TNI Yudo Margono dalam memberikan keterangan pers terkait kronologi hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402, kemarin, Kamis 22 April 2021 di Bali.

"Di mana akan dilaksanakan penembakan rudal C-802 dan torpedo kapal perang di mana sasarannya salah satu kapal TNI. Namun demikian pada saat kemarin Rabu, dilaksanakan dulu penembakan torpedo dari KRI Nanggala, dan sesuai prosedur sudah kita laksanakan semuanya," kata Laksamana Yudo Margono.seperti dilansir Vivanews.

Rencananya penembakan rudal C-802 itu akan dihadiri langsung Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, dan Laksamana TNI Yudo Margono.

Penembakan rudal ini diharapkan akan mengulang kesuksesan seperti penembakan rudal ciptaan China lainnya, C-705 yang telah dilakukan dalam Latihan Pra Armada Jaya Tahun 2021 di Perairan Natuna pada 8 April 2021, yang ditembakkan dari KRI Clurit-641 dan KRI Kujang-642.

Namun penembakan rudal belum terlaksana karena seluruh unsur armada yang dilibatkan dalam penembakan sedang dikerahkan untuk melakukan pencarian dan pertolongan terhadap KRI Nanggala.

Untuk diketahui, rudal C-802 yang tadinya akan ditembakkan TNI AL di Laut Bali merupakan salah satu rudal anti kapal canggih dunia. Rudal ini mulai dikembangkan di China melalui China Haiying Electro-Mechanical Technology Academy (CHETA) sejak tahun 1989.

C-802 bernama China, Yingji-82 atau YJ-82 berarti serangan elang. Rudal ini berkode NATO CSS-N-8 Saccade. Dari keterangan pabrikannya, rudal ini memiliki akurasi hampir mendekati 100 persen, yaitu 98 persen.

Yang lebih keren lagi, C-802 mampu terbang pada ketinggian lima meter dari permukaan laut. Hal ini menjadikan rudal sulit di jamming oleh sasaran.

Sehingga sasaran tembak sulit untuk menghindari dari serangan C-802. Rudal juga dapat menghantam sasaran pada jarak hingga 120 kilometer.

Rudal ini sangat berbahaya bagi musuh, sebab  memiliki kecepatan yang luar biasa, kecepatannya Supersonic Mach 0.9. Tak cuma Indonesia yang beli rudal ini dari China, tapi ada Iran, Pakistan, Thailand dan Myanmar.

Daya ledak rudal ini juga sangar, diyakini mampu membuat mata dunia takjub pada Indonesia, sebab sebuah rudal bisa menghancurkan kapal perang kapal kelas destroyer berbobot 3.000 ton. Dan bisa diluncurkan dari kendaraan darat, kapal selam dan pesawat.

Dan yang sangat cocok lagi buat Indonesia, rudal ini bisa tetap menyerang musuh walaupun kondisi gelombang laut mencapai ketinggian lima meter. Bahkan di saat hujan deras mengguyur.***