Indahnya Perjalanan Spiritual Dian Sastro, Hingga Menemukan Islam Sebagai Jawaban Dari Pencariannya

Devi 5 May 2021, 07:16
Foto : VOI
Foto : VOI

RIAU24.COM -  Perjalanan spiritual Dian Sastro ternyata sangat indah. Dalam YouTube Daniel Mananta Network, Dian Sastro menceritakan perjalanannya menjadi seorang Muslim. Untuk memutuskan menjadi mualaf, Dian mempelajari banyak agama terlebih dahulu.

Tumbuh dalam keluarga multiagama, Dian mempelajari semua agama terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk pindah agama.

Ayah Dian merupakan lelaki kelahiran Jawa Muslim yang pada akhirnya ketika dewasa menemukan kepercayaannya sendiri di Buddha. Bahkan terhitung sebagai penganut Buddha yang sangat taat, seperti Biksu. Sedangkan ibunya adalah seorang Katolik.

"Ayaj saya tuh menjalani hidup tuh udah kayak Biksu, yang gak minum minuman keras sama sekali, ga ngerokok, kadang-kadang gak mau makan daging," tuturnya.

Bahkan karena hampir setiap hari Ayah tidak pernah absen melakukan ritual, Dian kecil pernah menanyakan mengenai pekerjaan sang Ayah. Hal itu dikemukakannya setelah melihat rata-rata pekerjaan Ayah teman-temannya yang perlu pergi ke kantor. Sementara, Ayah Dian hanya sibuk meditasi dan melakukan kegiatan spiritual setiap pagi.

"Trus saking biksunya, sampai gue tuh sebagai anak kecil SD tuh ngeliat Bapak di rumah melulu pakai sarung. Bapak kerjanya ngapain sih?," ungkapnya.

Hal tersebut sempat juga membuat Dian berada dititik minim kadar hormat kepada Ayah. Hingga kemudian semuanya berubah ketika Ariawan Rusdianto Sastrowardoyo, Ayah Dian meninggal dunia. Saat itu, Dian masih berusia sekitar 13 tahun. Ada penyesalan yang hadir dan itulah awal mula Dian memiliki semangat untuk belajar banyak tentang filsafat termasuk pencarian mengenai kepercayaan yang harus dianutnya.

“Saya pernah menjadi turis spiritual. Jadi saya belajar banyak agama dan sekte. Dan saya sangat tertarik dengannya. Karena saya juga tumbuh sebagai seorang Katolik mengikuti jejak ibu,” kata Dian Sastro di akun YouTube Daniel Mananta Network, dikutip dari Selasa, 4 Mei.

Memasuki usia 17 tahun, Dian merasa perlu menguatkan hatinya untuk satu pilihan.

"Ibu saya adalah seorang Katolik yang sangat taat, karena ia rajin berdoa, sementara ayah saya Buddha. Dan saya pada usia 17 tahun ingin mencari jati diri saya yang sebenarnya. Pada saat yang sama saya menjadi tertarik pada filsafat," lanjutnya.

Setelah mempelajari banyak agama, akhirnya Dian merasa nyaman dengan Islam.

“Saya merasa ingin memiliki kebebasan untuk mencari dan menemukan, seperti ayah saya punya waktu untuk mencari dan bertemu di Buddha. Makanya melihat-lihat, ngobrol bolak-balik. Dan akhirnya saya bertemu agama Islam,” kata Dian Sastro.

Dari seluruh pemuka agama yang didatangi Dian, kemudian hanya satu yang dapat memuaskan dahaga penasarannya. Saat itu, anak tunggal ini diajak tantenya pergi ke sebuah pengajian. Dalam pengajian tersebut, Dian bertemu seorang ustaz yang menjelaskan segala hal dengan logis, termasuk mengenai pertanyaannya selama ini. Sebab ingin belajar lebih jauh dengan ustaz tersebut, maka Dian memenuhi syarat untuk melakukan salat 5 waktu.

Dian mensyukuri pilihannya memilih Islam didukung suportif oleh Dewi Parwati Setyorini, Ibundanya. Ibu hanya berpesan kepada Dian agar taat dan jangan mengkuti orang. Bagi pemeran Ibu Kartini dalam film karya Hanung Bramantyo ini, agama sangatlah bersifat personal. Sehingga, saat pencapaian untuk khatam Al-Quran diselesaikannya sebelum menikah, hal tersebut sempat membuat Ibundanya merasa haru.

Beruntung ibunya sangat bijak ketika mengetahui keinginan Dian Sastro untuk pindah agama. 

“Saya sangat bersyukur ibu saya juga memiliki pikiran yang terbuka dan suportif. Tetap saja yang penting taat dan tidak seperti orang. Jalan saya berbeda dan itu personal buat saya. Anda bisa lihat itu,” jelas Dian Sastro .

Setelah masuk Islam, Dian Sastro tidak mau setengah-setengah. Dia bertekad untuk menyelesaikan Alquran sebelum menikah. Usai khatam, Dian merasa terharu. “Saya sangat emosional. Ibu saya juga menangis meski beragama Katolik. Tapi dia bangga dengan prestasi rohani saya sendiri,” kata Dian Sastro.