Abdul Rivai, Pemuda Minang yang Dicap Kafir Karena Memilih Bergabung dengan Militer Belanda

Azhar 5 May 2021, 14:57
Ilustrasi pendidikan di STOVIA. Foto: Internet
Ilustrasi pendidikan di STOVIA. Foto: Internet

RIAU24.COM -  Orang Minangkabau memiliki sejarah panjang soal menjalin permusuhan dengan pemerintah kolonial Hindia Belanda.

Warga Minangkabau era kolonial berkaca dari pergerakan Tuanku Imam Bonjol, kemudian perlawanan tahun 1908 ketika masyarakat menolak pajak atau belasting. Lalu pada 1927 pecah pemberontakan PKI di Silungkang.

Saking geramnya, bahkan hampir seluruh orang Minangkabau menolak bekerja dengan Belanda.

Meskipun seperti itu, tetap ada saja beberapa orang Minangkabau yang memilih menjadi orang-orang dari KNIL.

Salah satunya adalah Abdul Rivai lulusan Sekolah Kedokteran Hindia alias STOVIA.

Alhasil, setelah memilih bergabung dengan Belanda, hubungannya dengan keluarga terputus.

Dia kemudian dicap kafir dikutip dari tirto.id, Rabu, 5 Mei 2021.

Semua bermula ketika Rivai menyandang gelar dokter ahli bedah hasil studinya merantau ke Belgia dan Belanda.

Dia kembali ke Indonesia dan diangkat menjadi perwira kesehatan kelas dua dalam ketentaraan Belanda alias KNIL pada 27 Februari 1909.

Pada 1910 dan ditempatkan di rumah sakit militer Cimahi, lalu dipindahkan ke rumah sakit militer Padang.

Namun pada 1912, Rivai mundur sebagai dokter militer KNIL.

Untuk hubungan asmaranya, dia pernah menikahi perempuan Belanda, BA Rautenberg. Alhasil, statusnya kemudia disamakan dengan orang Belanda.