Tentara Uni Soviet Ini Libatkan Diri Saat Indonesia Berkonflik, Bahkan Ada yang Sampai Mati

Azhar 7 May 2021, 07:07
Tupolev TU-16. Foto: Internet
Tupolev TU-16. Foto: Internet

RIAU24.COM -  Beberapa prajurit Resimen Tempur milik Uni Soviet pernah diterjunkan ke Indonesia pada 1962. Mereka dilibatkan saat pertempuran di Irian Barat.

Mereka ditugaskan langsung oleh seorang petinggi militer bernama Letnan Jenderal A.F. Semyonov dikutip dari historia.id, Jumat, 7 Mei 2021. Kehadiran tentara udara Uni Soviet tersebut merupakan bagian dari fasilitas pembelian sejumlah pesawat tempur yang dilakukan Indonesia.

Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) mendapatkan sejumlah pesawat tempur canggih seperti Tu-16KS, MIG-17, MIG-19S, MIG-21 dan pesawat angkut An-12.

Setelah sampai di Indonesia, para instruktur itu ditempatkan ke Pangkalan Udara Iswahyudi, Madiun.

Tentara tersebut merupakan anggota Resimen Tempur ke-831 dan kru Angkatan Udara Uni Soviet dari Personel ke-2 Skuadron Resimen Pesawat Tempur Pengawal ke-32.

Saking seriusnya mereka melatih para penerbang Indonesia, bahkan salah satu dari instruktur Rusia itu tewas dalam suatu latihan terbang malam di landasan Lanud Iswahyudi.

Ceritanya, perwira AU Uni Soviet itu sedang melakukan latihan mengoperasikan Tu-16KS dengan seorang penerbang AURI bernama Soewandi.

Pada saat akan mendarat, pesawat mengalami kecelakaan (crash). Akibatnya, sang penerbang Rusia langsung tewas dan Soewandi luka-luka. Instruktur yang mengalami kecelakaan tersebut sebagai Mayor Oleg Borisenko.

Bahkan sebagai bentuk penghormatan, pemerintah Uni Soviet telah menganugerahi mendiang Borisenko dengan Bintang Panji Merah. Itu nama salah satu penghargaan militer tertinggi di masa Uni Soviet berjaya.