Blunder Lagi, Heboh Presiden Jokowi Ajak Warga Yang Tak Mudik Lebaran Pesan Babi Panggang Ambawang Secara Online

Satria Utama 8 May 2021, 12:51
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi

RIAU24.COM -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) lagi-lagi mengeluarkan pernyataan yang kontroversial dan menghebohkan netizen tanah air. Pernyataan ini terkait ajakan kepada warga tanah air yang tak bisa mudik lebaràn agar memesan kuliner secara online.

"Karena masih dalam suasana pandemi pemerintah melarang mudik dan untuk bapak ibu yang rindu masakan atau kuliner khas daerah atau yang biasanya mudik membawa oleh-oleh bisa memesannya secara online," kata Jokowi dalam satu video yang dibagikan di media sosial.

"Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, empek empek Palembang, bipang Ambawang Kalimantan dan lain-lain tinggal pesan dan makanan kesukaan kesukaan akan sampai di rumah," ucap Jokowi nenambahkan.

Bipang merupakan singkatan dari babi panggang, kuliner khas Kalimantan Barat. Sontak saja, video Jokowi tersebut viral di media sosial dan mendapat tanggapan yang beragam dari warganet di media sosial.

Ucapan Jokowi pun masuk trending topic nasional pada Sabtu (8/5). Hingga pukul 11.45 WIB, sedikitnya ada 11.000 kicauan yang memuat kata 'bipang' yang disebut Presiden.

"Puluhan tahun hidup di Indonesia dan lewati suasana mudik lebaran ciri khas umat muslim jelang Idul Fitri, baru tahun ini, seorang Presiden promosikan Bipang Ambawang," kata warganet pengguna akun @ZAEffendy seperti dikutip CNN Indonesia.

Ada pula yang menganggap Jokowi tak paham persoalan karena sekadar membaca teks tanpa memahami persoalan. Ini hal yang dianggap lucu sekaligus ironi.

"Bipang kan babi panggang. Baca teks tapi ga memahami, gimana kebijakan negara?" tulis akun @dappiduk.

Akun @Hilmi28 pun meminta klarifikasi dari Presiden terkait penyebutan kuliner tersebut.

Assalamu'alaikum Pak @jokowi , mhn diklarifikasi ttg oleh2 lebaran Bipang Ambawang," katanya.

Secara umum, bipang Ambawang merupakan kuliner khas Kalimantan Barat yang diolah dengan memanggang daging babi muda hingga empuk beserta bumbu tradisional di dalamnya.***