RIAU24.COM -  Banyak orang yang tidak percaya diri dengan kondisi kulit yang memiliki tanda tahi lalat di sekujur tubuhnya.

Terlebih tahi lalat yang muncul pada area kulit wajah, tentunya para wanita merasa kurang percaya diri.

Tak jarang para wanita melakukan berbagai macam cara dan teknik kecantikan untuk menghilangkan bentuk tahi lalat yang muncul di permukaan kulit.

Tahi lalat bukan semata benjolan hitam di tubuh yang sudah ada sejak kita lahir. Namun sebenarnya tahi lalat bisa membantu kita menentukan risiko gangguan kesehatan tertentu yang menghantui, termasuk seberapa cepat tubuh kita menua.

Serangkaian studi yang dilakukan oleh tim Kings College dan dr Veronique Bataille, dermatolog yang berbasis di Rumah Sakit Umum Hemel Hempstead, mencatat bahwa orang dengan jumlah tahi lalat banyak tampaknya kurang rentan terhadap efek penuaan dini, seperti keriput dan noda.

Penelitian terbaru pada 1.200 responden kembar didapat hasil bahwa angka tahi lalat yang tinggi juga berarti bahwa orang tersebut memiliki kepadatan tulang yang baik, yang bisa berarti risiko yang rendah dari penyakit keropos dan patah tulang di kemudian hari.

Peneliti pun mengungkap perbedaan kecepatan proses penuaan antara partisipan dengan banyak tahi lalat dan tidak bisa mencapai 6-7 tahun.

Mereka yang memiliki lebih dari 100 tahi lalat lebih rendah 50% untuk mengalami osteoporosis dibandingkan dengan mereka dengan 25 tahi lalat atau lebih sedikit.

Tahi lalat diibaratkan seperti ujung tali sepatu jika ujungnya hilang akan berantakan tak beraturan.