Kisah Pembunuhan Brutal Keluarga Menendez: Dua Anak Lelaki yang Bunuh Kedua Orang Tuanya, Namun Dibela Mati-matian oleh Publik

Amerita 11 May 2021, 09:55
google
google

RIAU24.COM -  Kisah pembunuhan keluarga Menendez sangat populer di tahun 90an. Lyle Menendez yang saat itu berusia 21 tahun dan adiknya Erik Menendez 19 tahun, membunuh kedua orang tua mereka yang sedang menonton televisi.

Jose Menendez dan istrinya Mary Kitty Menendez tewas seketika dari peluru yang dihujam kedua anaknya.
zxc1
Saat itu, banyak teori yang beredar di kepolisian dan masyarakat. Polisi berspekulasi bahwa pembunuhan Jose dan istrinya, berkaitan dengan pekerjaan Jose di dunia hiburan. Jose merupakan eksekutif di salah satu rumah produksi sukses.

Amat kaya, keluarga Menendez tinggal di Beverly Hills, rumah seluruh artis-artis kaya dan miliarder tinggal, seperti ayah Kylie Jenner, yang saat itu masih menjadi Bruce Jenner (saat ini transgender).

Hidup serba mewah dan glamor, kedua kakak beradik ini tergolong nakal. Namun, kenakalan mereka bisa dikategorikan sebagai kenakalan remaja seusianya. Suatu waktu, Lyle dan Erik pernah dengan sengaja merampok rumah tetangga mereka hanya untuk bersenang-senang.

Awalnya, kedua lelaki tampan ini mengaku tak ada sangkut pautnya dengan kematian orang tua mereka. Namun, tingkah mereka yang amat santai setelah ditinggal orang tua, menimbulkan kecurigaan. Polisi lantas menginterogasi mereka.

Benar saja, keduanya akhirnya mengakui perbuatan mereka. Kenapa mereka membunuh kedua orang tuanya? hakim dan jaksa berspekulasi bahwa keduanya ingin segera menikmati harta warisan orang tua mereka yang berlimpah. Namun, pengacara mereka, Leslie Abramson, menguak rahasia yang mengejutkan semua orang di pengadilan.
zxc2
Lyle dan Erik mengungkapkan bahwa ayah mereka, Jose Menendez, telah melecehkan mereka sejak masih anak-anak. Lyle dilecehkan ayahnya sejak usia 4 hingga 8 tahun, sedangkan Erik dilecehkan hingga sebelum kematian ayahnya. Leslie, pengacara mereka, menilai tindak pembunuhan ini sebagai aksi bela diri dan dampak dari luka traumatis dan pelecehan yang dialami keduanya sejak kecil.

Lyle mengaku sudah memperingatkan ayahnya agar berhenti melecehkan adiknya Erik, namun tak digubris. Keduanya juga mengadu kepada ibu mereka, Kitty, namun Kitty malah menyebut kedua putranya berlebihan.

Tak main-main, pelecehan yang dilakukan Jose terhadap kedua putranya bahkan sampai memaksa mereka untuk berhubungan seksual dengannya, Lyle terlebih mengaku sering kali ayahnya menggunakan objek seperti sikat gigi dan lain-lain.

Kedua kakak beradik ini menangis tersedu-sedu di pengadilan sembari menceritakan nasib mereka yang memalukan. Terry Moran, seorang jurnalis senior yang saat itu berada di pengadilan, mengatakan bahwa hari itu tak terlupakan baginya.

"Hari itu adalah hari yang paling berkesan selama karir saya sebagai seorang jurnalis. Tak akan ada orang yang mau mengada-ngada tentang hal seperti ini, karena ini amat memalukan. Itu adalah sesuatu yang hanya bisa diekspresikan oleh seorang korban, bukannya aktor," ujarnya.

Seorang juri di pengadilan, Hazel Thornton, juga mengatakan, "entah mereka adalah aktor yang sangat hebat, atau inilah kebenaran fakta yang sesungguhnya,"  

Masing-masing Erik dan Lyle dijatuhi hukuman 30 tahun penjara, keduanya berada di penjara terpisah, namun Lyle dimasukkan ke penjara tempat Erik mendekam 22 tahun setelahnya. 

Hingga hari ini, publik masih mendesak pihak berwenang dan pengadilan untuk kembali membuka kasus ini. Para ahli juga mengajukan hal serupa. Masyarakat menilai perbuatan mereka adalah bentuk kegagalan orang tua dalam merawat dan melindungi anak-anaknya.