Ejek Busyro Muqoddas Berotak Sungsang, Mochtar Ngabalin Dinilai Bikin Rusak Nama Jokowi

Satria Utama 15 May 2021, 11:28
Ali Mochtar Ngabalin
Ali Mochtar Ngabalin

RIAU24.COM -  JAKARTA -  Pernyataan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin yang menyebut Ketua PP Muhammadiyah , Busyro Muqoddas berotak sungsang terus mendapatkan cibiran dan kritikan, diantaranya dari anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera dan Bukhori Yusuf.

"Ini bukan respons yang bijak dari orang lingkaran Istana. Bagaimanapun beliau (Ngabalin, red) ada di lembaga pemerintahan, KSP," ujar Mardani Ali Sera, Sabtu (15/5/2021).

Mardani mengatakan Busyro Muqoddas adalah pejuang yang sudah dibuktikan dengan kontribusi di jabatan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Komentar (Ngabalin, red) itu memperburuk persepsi publik pada Presiden. Katanya Pak Jokowi mau dan minta dikritik," tandas Mardani.

Hal senada juga dikatakan oleh Anggota DPR RI dari Fraksi PKS lainnya, Bukhori Yusuf. "Rasanya sulit untuk bisa percaya dengan seorang Jubir presiden yang bernama Ngabalin, saya kurang sreg dengan performa seperti beliau," kata Bukhori seperti dilansir SIndonews.

Sementara itu, Kepala Bidang Litigasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PP Muhammadiyah, Gufroni bersiap melaporkan Ngabalin ke polisi jika sudah mendapat perintah dari Busyro Muqoddas. Namun demikian, Busyro yang juga mantan Pimpinan KPK ini tidak terlalu memerdulikan ocehan Ngabalin.

Karena itulah, LBH PP Muhammadiyah belum melakukan langkah hukum terkait ocehan Ngabalin tersebut. "Jadi intinya sepanjang belum ada perintah dari Pak Busyro, kita dari LBHMu PP Muhammadiyah belum bisa melakukan langkah hukum apapun. Saya sudah minta arahan ke beliau, apakah orang ini perlu di somasi atau tidak. Namun nampaknya Pak BM (Busyro Muqoddas) tidak terlalu meresponsnya karena mungkin dianggap tidak penting dan unfaedah," ujar.

LBH PP Muhammadiyah, kata Gufroni, akan tetap fokus dalam upaya advokasi terhadap 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan lantaran tak lulus TWK. Persyarikatan akan konsultasi dengan Ombudsman ataupun melakukan gugatan hukum terhadap SK penonaktifan 75 pegawai KPK tersebut.

Sekadar diketahui sebelumnya, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM Busyro Muqqodas mengkritik penonaktifan 75 orang pegawai KPK yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan untuk menjadi aparatur sipil negara (ASN). Busyro menyebut riwayat KPK tamat di tangan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kemudian, kritikan Busyro tersebut dibalas oleh Ngabalin. Melalui akun Instagramnya, Ngabalin menyebut Busyro Muqoddas berotak sungsang sambil melampirkan tangkapan layar berita online berjudul "Ketua Muhammadiyah: KPK Tamat di Tangan Presiden Jokowi." Baca juga: Ngabalin Sebut Busyro Berotak Sungsang, Pengamat: Cermin Demokrasi Tak Sehat

"Otak-otak sungsang seperti Busyro Muqoddas ini merugikan Persyarikatan. Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah dan pendidikan umat yang kuat dan berwibawa kenapa harus tercemar oleh manusia prejudice seperti ini. Cocoknya Mas Busyro membuat LSM antikorupsi atau masuk parpol sekalian. Rasanya Anda tidak cocok menjadi pimpinan Muhammadiyah," ucap Ngabalin dikutip dari akun Instagramnya, Jumat (14/5/2021).***