Detik-detik Menakutkan Wartawan AlJazeera dan AP Yang Hanya Diberi Waktu Satu Jam Untuk Selamatkan Diri Sebelum Gedungnya Dirudal Israel

Satria Utama 16 May 2021, 09:50
Menara Al Jala dirudal Israel
Menara Al Jala dirudal Israel

RIAU24.COM -  Para penghuni gedung Menara Al Jalaa langsung panik begitu mendengar informasi Israel akan meledakkan menara itu. Apalagi pihak militer Israel hanya memberi waktu satu jam agar para penghuni apartemen dan pegawai kantor di menara itu untuk menyelamatkan diri.

Menara Al Jalaa merupakan gedung 11 lantai di Kota Gaza yang menampung sekitar 60 apartemen hunian dan sejumlah kantor, termasuk Al Jazeera Media Network dan The Associated Press.

Jurnalis lepas Palestina, Youmna al-Sayed mencerutakan detik-detik peristiwa tersebut. Ia mengatakan, tentara Israel telah memberikan peringatan melalui telepon bahwa warga hanya memiliki waktu satu jam untuk mengevakuasi gedung, sebelum jet tempurnya membombardir menara tersebut.

"Kami membiarkan lift untuk orangtua dan anak-anak untuk dievakuasi. Kami semua berlari menuruni tangga, dan siapa pun yang bisa membantu anak-anak menurunkan mereka," ujarnya, sembari mengatakan telah membawa dua anak penghuni untuk turun dari menara.

Seorang jurnalis Al Jazeera, Safwat al-Kahlout, mengatakan ia berusaha secepat mungkin untuk mengumpulkan barang pribadi maupun kantor.

Bahkan ia memohon kepada seorang perwira intelijen Israel dalam telepon untuk mengulur waktu. "Beri saya waktu 15 menit. Kami punya banyak peralatan, termasuk kamera dan lain-lain," ujarnya.

Permintaan yang sama juga diminta oleh Jawad Mahdi, pemilik gedung. "Kami menghormati keinginan Anda, kami tidak akan melakukannya jika Anda tidak mengizinkannya, tetapi beri kami 10 menit," ucapnya.

"Tidak akan ada 10 menit. Tidak ada yang diizinkan memasuki gedung, kami sudah memberi Anda waktu satu jam untuk mengungsi," jawab petugas intelijen Israel itu.

Israel sendiri mengklaim di dalam gedung tersebut terdapat kepentingan militer intelijen Hamas. Namun tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.

"Saya telah bekerja di kantor ini selama lebih dari 10 tahun dan saya tidak pernah melihat sesuatu yang mencurigakan... Di gedung ini, kami memiliki banyak keluarga yang kami kenal selama lebih dari 10 tahun, kami bertemu satu sama lain setiap hari dalam perjalanan keluar-masuk kantor," ujar al-Kahlout. 

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyampaikn kekecewannya kepada Israel yang telah menyerang gedung berisikan media-media internasional.

"Sekretaris Jenderal mengingatkan semua pihak bahwa setiap penargetan sipil dan struktur media secara sembarangan melanggar hukum internasional dan harus dihindari dengan segala cara," ujar jurubicara Guterres, Stephane Dujarri.***