Tegas, Iran Sebut Israel Sedang Lakukan Genosida Terhadap Rakyat Palestina, PBB Jangan Diam

Satria Utama 18 May 2021, 10:52
Jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh/Net
Jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh/Net

RIAU24.COM Iran terus bersuara lantang dalam menentang agresi militer Israel di jalur Gaza. Tak tanggung-tanggung, Iran menuntut komunitas internasional untuk mengakui adanya upaya "genosida" terhadap bangsa Palestina.

Jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan negara-negara di dunia harus menghentikan netralitas dalam konflik Palestina dan Israel. "Iran percaya bahwa tindakan kriminal dari rezim pendudukan merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan harus diakui sebagai genosida," ujarnya, seperti dikutip kantor berita FARS pada Senin (17/5).

Untuk itu, ia mengatakan, Iran menyerukan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) untuk memenuhi misi dan tugasnya dalam menekan Tel Aviv untuk mengakhiri agresi terhadap Palestina.

"Iran menyerukan kepada pemerintah dan organisasi internasional yang bertanggung jawab untuk mengakhiri kenetralan mereka yang tidak dapat diterima terhadap penyerang," tambahnya.

Khatibzadeh juga menegaskan kembali kutukan Iran terhadap "agresi brutal rezim Zionis" terhadap Palestina, dan negara-negara Barat yang mendukung Israel.

Dalam pernyataannya, ia menambahkan, Iran menganggap Palestina memiliki hak untuk membela diri, dan solusi yang adil untuk konflik ini adalah referendum dengan partisipasi semua warga asli Palestina, Muslim, Kristen dan Yahudi untuk hak menentukan nasib sendiri. 

Dewan Tinggi Hak Asasi Manusia Iran, sebuah entitas di bawah Dewan Keamanan Nasional Tertinggi yang saat ini dipimpin Kepala Pengadilan Ebrahim Raisi dan beberapa menteri, telah menulis surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Surat itu berisi desakan untuk mengambil tindakan atas "genosida" dan "pembersihan rasial” yang dilakukan Israel.

Surat itu menyebutkan bahwa sikap diam dan pernyataan ambigu yang dikeluarkan untuk mendukung "hak membela diri" Israel dari Amerika Serikat tentang situasi yang terjadi di Gaza telah mengabadikan konflik selama puluhan tahun.***