Ratusan Anggota SPTI Terlibat Bentrok dengan Anggota PUK NIBA di Gerbang Pabrik PT KAS Inhu

Satria Utama 19 May 2021, 14:51
Bentrok antara SPTI dengan PUK NIBA
Bentrok antara SPTI dengan PUK NIBA

RIAU24.COM -  INHU - Peristiwa adu jotos antara Pengurus Unit Kerja (PUK) NIBA dan ratusan anggota Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) terjadi di areal Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Karisma Agro Sejahtera (PT KAS), Rabu (19/5/2021) sekitar pukul 10.30 WIB. 

Kejadian ini bermula saat pengurus NIBA  yang datang untuk memfasilitasi anggota NIBA bekerja di pabrik sesuai dengan Surat Kesepakatan Kerja Bersama (SKKB) antara PUK NIBA Batu Papan dengan manajemen PKS PT KAS

Pintu gerbang masuk ke pabrik langsung ditutup oleh sejumlah polisi yang dipimpin Kapolsek Batang Cenaku Iptu Januar E Sitompul SH. Tampak juga ratusan orang berpakaian preman diduga suruhan dari pengurus SPTI setempat yang diketuai Jefri langsung masuk ke area pabrik PT KAS

Massa SPTI langsung mendatangi pengurus NIBA dan memukul secara membabi buta.  Sebanyak tujuh anggota serikat pekerja Niaga Bank Jasa dan Asuransi (NIBA) di lokasi pabrik.

Ketua SP NIBA Batu Papan Suwardi turut menjadi korban dalam aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh ratusan anggota SPTI tersebut. Saat itu Suwardi dicekik oleh seseorang yang diketahui bernama Joni dan tangan Suwardi saat itu dipegang oleh orang lain dan ratusan kali pukulan mendarat di kepala dan punggung dan bagian muka juga dipukul. 

"Muka saya terasa sembab, telinga berdengung dan badan saya sakit semua, jumlah pukulannya sangat banyak saya hampir pingsan saat itu," kata Suwardi 

Selain Suwardi yang menjadi korban pengeroyokan, diketahui juga korban pengeroyokan diantaranya Abu Sanar, Supriadi, Marhalim, Marwan dan Imawan Susanto yang merupakan pengurus serikat pekerja NIBA. 

Abu Sanar, yang merupakan korban pengeroyokan saat itu mengalami luka memar di bagian muka serta mengeluarkan darah segar di bagian hidung dan sekujur tubuhnya mengalami sakit serta sesak nafas usai dikeroyok. 

"Saya dipisahkan oleh polisi dari rombongan pengurus NIBA, pengurus NIBA yang sudah dianiaya disuruh pulang dan saya tinggal sendirian, ketika saya dikeroyok. Sekitar lima orang polisi dan Kapolsek saat itu hanya menonton saja," kata Abu Sanar. 

Menurut Abu Sanar, dirinya tidak akan dikeroyok jika dipisahkan oleh polisi dari rombongan pengurus NIBA saat itu. "Saya akan tuntut Kapolsek Batang Cenaku yang saat itu hanya menyaksikan saja saya dipukul. Saya minta Kapolda dan Kapolri memberhentikan Kapolsek Batang Cenaku dari Institusi Polri," tegasnya. 

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari polisi terkait adanya pengeroyokan yang dilakukan oleh ratusan anggota SPTI kepada pengurus NIBA di lokasi pabrik PT KAS Batang Cenaku. ***