Kapolsek Batang Cenaku Bantah Lakukan Pembiaran Pengeroyokan di Pabrik PT KAS Inhu

Satria Utama 19 May 2021, 18:57
Kapolsek Batang Cenaku Iptu Januar E Sitompul SH dan Abu Sanar, korban pengeroyokan
Kapolsek Batang Cenaku Iptu Januar E Sitompul SH dan Abu Sanar, korban pengeroyokan

RIAU24.COM -  Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Batang Cenaku Iptu Januar E Sitompul SH membantah dugaan pembiaran oleh polisi terhadap kerusuhan yang berujung pengeroyokan di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Karisma Agro Sejahtera (PT KAS) Desa Batu Papan Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri hulu (Inhu), Rabu (19'5/2021). 

"Kami tidak mungkin membiarkan aksi kerusuhan tersebut, kami sudah berusaha sekuat tenaga melerai bentrokan tadi," ujar Kapolsek Iptu Januar kepada wartawan usai peristiwa pengeroyokan itu.

Dia juga menambahkan, Polsek Batang Cenaku sudah berupaya untuk tidak terjadi bentrok maupun pemukulan antara kedua kelompok pekerja SPTI dan NIBA. 

Kapolsek juga telah memfasilitasi kedua kelompok melakukan mediasi di Polsek Batang Cenaku usai kerusuhan terjadi dan bahkan sebelum kerusuhan terjadi. "Namun sampai saat ini kedua belah pihak tidak hadir di Polsek," tambahnya.

Sebagaimana berita sebelumnya, ratusan anggota Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) diduga melakukan penganiayaan kepada 7 anggota serikat pekerja Niaga Bank Jasa dan Asuransi (NIBA) di lokasi Pabrik PT KAS di Desa Batu Papan Kecamatan Batang Cenaku.

Salah satu korban Abu Sanar, merupakan korban pengeroyokan. Pelaku berjumlah 5 orang melakukan pemukulan di hadapan polisi dan saat itu tangan korban dipegang oleh oknum polisi sehingga korban tidak bisa membela diri atau lari.

Abu Sanar saat itu mengalami luka memar di bagian muka serta mengeluarkan darah segar di bagian hidung dan sekujur tubuhnya mengalami sakit serta sesak nafas usai dikeroyok.

"Saya dipisahkan oleh polisi dari rombongan pengurus NIBA, pengurus NIBA yang sudah dianiaya disuruh pulang dan saya tinggal sendirian.  Ketika saya dikeroyok sekitar 5 orang, polisi yang ada dan Kapolsek saat itu hanya menonton saja," kata Abu Sanar.

Menurut Abu Sanar, dirinya tidak akan dikeroyok jika tidak dipisahkan oleh polisi dari rombongan pengurus NIBA. Sebab tujuan utama pelaku di awal diketahui ingin menjadikan dirinya sebagai bulan-bulanan massa.

Abu Sanar kembali menegaskan, ketika dia dipukuli oleh 5 orang yang diduga anggota SPTI suruhan Jefri, selain Kapolsek hanya melihat saja pemukulan itu, ada polisi yang memegang tangannya. 

"Tangan saya dipegang polisi dan saya tidak bisa melawan saat dipukul oleh 5 orang di hadapan polisi. Saya minta Kapolda dan Kapolri memeriksa dan memberikan sanksi kepada Kapolsek Batang Cenaku," kata Abu Sanar.

Menurut Abu Sanar dan sejumlah korban lainya, pelaku utama pengeroyokan dan memulai aksi pemukulan di antaranya Ebit Ashadi, Ediyus, Anto Lopes, Joni, Jefri dan Agus dan ada juga pereman dari luar desa yang sengaja didatangkan untuk melakukan aksi pemukulan terhadap anggota NIBA.***