Kaya Akan Air dan Mineral, Bisakah Planet Uranus Ditinggali Manusia?

Amerita 23 May 2021, 10:49
Pinterest
Pinterest

RIAU24.COM -  Terdapat perairan super panas yang meskipun suhunya tinggi, tapi tak pernah mendidih di Neptunus.

Uranus, planet lain di tata surya juga diyakini memiliki interior kaya air yang serupa. Meski demikian, untuk menguji kedua planet ini sangat sulit, karena letaknya yang sangat jauh dari bumi.
zxc1 
Tapi tenang saja, dalam studi yang diterbitkan di Nature Astronomy, para ilmuwan menciptakan kembali tekanan dan suhu interior Neptunus dan Uranus di laboraturium.

Tujuan eksperimen ini adalah untuk menguji hipotesis tentang kimia air dalam di planet-planet ini. 

"Kami berusaha untuk memperluas pengetahuan kami tentang bagian dalam raksasa es dan menentukan interaksi batu air pada kondisi ekstrim yang mungkin ada," kata penulis utama Taehyun Kim, dari Universitas Yonsei di Korea Selatan. 
zxc2 
"Raksasa es dan beberapa eksoplanet memiliki lapisan air yang sangat dalam, tidak seperti planet terestrial. Kami mengusulkan kemungkinan pencampuran skala atom dari dua bahan pembangun planet (air dan batu) di interior raksasa es," imbuhnya.

Mereka menemukan bahwa reaksi kimia menyebabkan konsentrasi magnesium yang tinggi di dalam air, membuat tim menyimpulkan bahwa lautan di planet seperti Neptunus dan Uranus mungkin memiliki sifat kimia yang mirip dengan lautan di Bumi.

Memang, bagian dari intrik kedua planet ini adalah keberadaan magnesium di dalam airnya. 

Bumi purba diyakini memiliki perairan kaya magnesium, yang kemungkinan berperan dalam evolusi kehidupan awal. 

Dilansir dari Salon.com, rekan penulis studi tersebut, Sang-Heon Dan Shim dari Sekolah Eksplorasi Bumi dan Luar Angkasa Arizona State University, menjelaskan selama wawancara telepon bahwa perbedaan tekanan antara planet seperti Bumi dan Neptunus dan Uranus dapat menyebabkan jenis reaksi kimia yang sangat berbeda di dasar lautan ini.

"Suhu diperkirakan mencapai ribuan derajat di lautan itu, jadi akan menjadi lingkungan yang sangat sulit bagi kami untuk mengharapkan kehidupan," ujarnya.