Batu Lengkungan Darwin Runtuh di Depan Mata Para Wisatawan

Amerita 23 May 2021, 11:32
Travel Awaits
Travel Awaits

RIAU24.COM -  Formasi batuan terkenal di Kepulauan Galapagos, sekitar 600 mil di lepas pantai Ekuador, runtuh.

Bagian atas lengkungan jatuh ke bawah, hal ini terjadi karena erosi alami.
zxc1 
Kini hanya tersisa dua batu yang berdiri. The Galapagos Islands terletak di mana tiga arus laut sekaligus berkumpul. Pulau yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO itu merupakan rumah bagi iguana laut dan kura-kura raksasa.

Ilmuwan Inggris Charles Darwin mengunjungi pulau-pulau tersebut selama perjalanannya dengan HMS Beagle pada tahun 1830-an.

Dalam perjalanannya itu, Charles mencatat bahwa meskipun semua pulau memiliki komposisi vulkanik, lingkungan, dan iklim yang serupa, setiap pulau yang terisolasi adalah rumah bagi kumpulan spesies uniknya sendiri.

Pulau Darwin adalah salah satu pulau terkecil di Kepulauan Galápagos. Gapura Darwin diyakini pernah menjadi bagian dari pulau itu pada suatu waktu. 
zxc2 
Meskipun wisatawan tidak dapat menginjak pulau atau mendarat di lengkungan, kawasan ini dicatat oleh penyelam scuba sebagai salah satu tempat terbaik untuk menyelam di dunia karena banyaknya hiu martil, penyu, pari manta, dan lumba-lumba.

Karena Lengkungan Darwin dibentuk seiring waktu oleh angin dan gelombang, masuk akal bahwa bagian atas lengkungan pada akhirnya akan terkikis dan runtuh.

Perusahaan tur Aggressor Adventures mencatat dalam sebuah posting Facebook bahwa salah satu grupnya menyaksikan keruntuhan tersebut.

“Sayangnya hari ini, tamu kami dari Galapagos Agresor III mengalami peristiwa sekali dalam seumur hidup. Pagi ini pukul 11:20 waktu setempat, Gapura Darwin yang terkenal itu roboh di depan mata mereka. Sekarang tinggal dua pilar yang tersisa. Beberapa di industri penyelaman dan perjalanan sudah mengacu pada ini sekarang sebagai 'Pilar Evolusi.' Kami akan merindukan situs ikonik ini,” ujar perusahaan tour diposting di Facebook mereka.