Tak Terasa Tapi Berbahaya, Inilah Tanda yang Muncul Saat Anak Terkena Penyakit Ain

Rizka 25 May 2021, 11:37
Google
Google

RIAU24.COM -  Anak merupakan perhiasan orangtua. Kehadirannya membuat rumah jadi lebih hangat dan memunculkan perasaan senang dan bahagia. Tak heran kalau momen bersama anak saat sedang lucu-lucunya kerap dibagikan orangtua di media sosial.

Wajah anak yang menggemaskan, tampilan keluarga yang hangat, jadi konten yang menarik di media sosial dan mengundang perhatian banyak orang. Sayangnya hal ini bisa berdampak buruk, yaitu bisa membuat orang lain iri dan memunculkan penyakit ain.

Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Pengaruh ‘ain itu benar-benar ada, seandainya ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, ‘ainlah yang dapat melakukannya.” (HR. Muslim).

“Setiap yang memiliki kenikmatan pasti ada yang iri (dengki).” (Shahihul Jami’ 223. Lihat majalah Al Furqon). Perlu menjadi perhatian bagi orangtua bahwa dalam Islam ada bahaya ain (pandangan mata) terutama bagi anak-anak. Pandangan mata yang berbahaya ini dapat muncul dengan sebab kedengkian orang yang memandang atau karena kekaguman.

Ibnu Qoyyim rohimahullah dalam kitab Tafsir Surat Muawwadzatain berkata, “ Bahaya dari pandangan mata dapat terjadi ketika seseorang yang berhadapan langsung dengan sasarannya. Sasaran tukang pandang terkadang bisa mengenai sesuatu yang tidak patut didengki, seperti benda, hewan, tanaman, dan harta. Dan terkadang pandangan matanya dapat mengenai sasaran hanya dengan pandangan yang tajam dan pandangan kekaguman" .

Inilah tanda yang muncul saat anak terkena penyakit ain.

  1. Menangis secara tidak wajar, bukan karena lapar, sakit, atau karena mengompol.
  2. Kejang-kejang tanpa sebab yang jelas.
  3. Tidak mau menyusu pada ibunya tanpa sebab.
  4. Kondisi tubuh sang kurus kering dan tanda-tanda yang tidak wajar lainnya.

Hal ini dijelaskan dalam hadist Jabir radiallahu’anhu, berikut bunyinya:

Rasullah shallallahu ‘allaihi wa sallam berkata kepada Asma’ binti Umais,

“Mengapa aku lihat badan anak-anak saudaraku ini kurus kering? Apakah mereka kelaparan?” Asma menjawab, “Tidak, akan tetapi mereka tertipa ‘ain”. Beliau berkata, “Kalau begitu bacakan ruqyah bagi mereka!” (HR. Muslim, Ahmad dan Baihaqi).