Dadang Buaya, Satu-Satunya Preman di Indonesia yang Berani Serang Markas TNI dan Polisi

Azhar 31 May 2021, 08:33
Penampakan Dadang Buaya. Foto: Internet
Penampakan Dadang Buaya. Foto: Internet

RIAU24.COM -  Aksi nekat Dadang Buaya (DA) menyerang markas Koramil dan Polsek di Garut menjadi catatan tersendiri.

Usai aksi nekatnya itu, DA disebut-sebut sebagai preman satu-satunya yang berani menyerang markas TNI sekaligus Polri dikutip dari okezone.com, Senin, 31 Mei 2021.

Aksi DA ini diketahui mengalahkan nama-nama preman tersohor lainnya di Indonesia.

Bahkan sejumlah nama preman yang malang melintang di Ibu Kota seperti John Kei yang kini mendekam dipenjara tidak pernah melakukan aksi nekat seperti Dadang Buaya.

Kapolres Garut AKBP Adi Benny Cahyono mengatakan, peristiwa tersebut berawal dari adu mulut antara Dadang Buaya dengan JK (54) seorang nelayan yang baru pulang melaut.

Adu mulut terjadi saat keduanya berpapasan di jalan.

"Pelaku salah jalur karena orangnya mabuk, ribut dengan pengendara lain (nelayan)," ujar Adi Benny.

Saat itu, Dadang Buaya mengendarai sepeda motor dan hampir menabrak Jaka yang saat itu baru pulang melaut.

Jaka yang kaget langsung menegur Dadang Buaya. Tidak terima ditegur, Dadang Buaya langsung turun dari motornya dan menodongkan pisau ke leher Jaka lalu menamparnya.

Tak sampai di situ, Dadang lantas membawa Jaka ke arah Curugan, tepatnya di depan Balinda Hotel dan kembali terjadi cekcok mulut antara Dadang dan Jaka.

Dikarenakan tidak ada jalan keluar, kata Dedin, Jaka kemudian meminta bantuan Letu TNI Saprudin (45) tahun yang merupakan anggota Kesatuan Cilodong, Bogor yang tengah cuti di Pameungpeuk untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Kemudian, terjadi ribut adu mulut lagi antara Dadang Buaya dengan saudara Saprudin yang berakhir dengan perkelahian," ujarnya.

Pada pukul 07.45 WIB masyarakat Sayangheulang melaporkan peristiwa perkelahian tersebut kepada Babinmas Desa Mancagahar, Bripka Bedi. Tiba di lokasi kejadian, Bripka Bedi langsung berusaha melerai perkelahian tersebut.

Namun, Dadang Buaya balik menyerang Bripka Bedi dengan cara memukul dan membantingkan Bripka Bedi. Bahkan, Dadang sempat merampas golok milik petani yang lewat dan dibacokan kepada Bripka Bedi, tetapi berhasil digagalkan.

Pada saat Bripka Bedi sedang berusaha menghindari Dadang, saudara Saprudin sendiri sedang adu mulut dengan teman Dadang, Teri alias Abang.

Keributan baru berhasil diredakan dan dibubarkan anggota Polsek Pameungpeuk pukul 09.00 WIB.

Tak lama kemudian atau pukul 19.15 WIB, Dadang Buaya dan rombongan sebanyak sekitar 15 orang datang ke Markas Koramil Pameungpuk mencari Letu TNI Saprudin.

Aksi itu berhasil digagalkan oleh sejumlah anggota Koramil Pameungpeuk berhasil menghalau mereka dan mengamankan beberapa bilah senjata tajam berupa golok, samurai, dan igrek.