Temukan Jenazah 215 Anak Pribumi, PM Kanada Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Amerita 31 May 2021, 10:37
Ilustrasi google
Ilustrasi google

RIAU24.COM - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang di semua gedung federal, termasuk Menara Perdamaian di Parlemen di Ottawa, setelah penemuqn sisa-sisa jenazah 215 anak-anak Pribumi ditemukan di sekolah perumahan.

Lewat Twitter-nya, Trudeau mengatakan langkah tersebut sebagai penghormatan terakhir.
zxc1 
"Untuk menghormati 215 anak yang nyawanya diambil di bekas sekolah asrama Kamloops dan semua anak Pribumi yang tidak pernah pulang, para penyintas, dan keluarga mereka," tulisnya.

Para pemimpin masyarakat adat dan banyak lainnya telah meminta pemerintah untuk menurunkan bendera di seluruh Kanada setelah First Nation di provinsi British Columbia (BC) mengumumkan minggu ini bahwa sisa-sisa 215 anak telah ditemukan di situs Kamloops Indian Residential School.

“Sepengetahuan kami, anak-anak yang hilang ini adalah kematian yang tidak berdokumen,” kata kepala Tk'emlúps te Secwépemc First Nation Rosanne Casimir.
zxc2 
Penemuan ini telah memicu rasa sakit dan trauma kolektif bagi komunitas Pribumi di seluruh Kanada.

Peristiwa ini juga memicu seruan bagi pemerintah untuk mengatasi pelanggaran hak historis dan berkelanjutan terhadap First Nations, Métis dan Inuit.

Pada 2015, Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Kanada menyimpulkan bahwa negara tersebut melakukan “genosida budaya” dengan sistem sekolah residensial yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Antara tahun 1870-an dan 1990-an, lebih dari 150.000 anak-anak Pribumi dipaksa untuk bersekolah, yang dijalankan oleh gereja-gereja dan bertujuan untuk secara paksa mengasimilasi anak-anak Pribumi ke dalam masyarakat kulit putih Kanada.

Anak-anak dipisahkan dari keluarga mereka dan dilarang berbicara bahasa Pribumi, dan banyak yang mengalami kekerasan fisik, psikologis dan seksual, di antara bentuk-bentuk penganiayaan lainnya, dilansir dari Al Jazeera.