Bukan Militar Tapi Berpakaian Ala Militer, Soekarno Dikritik Perwira

Azhar 12 Jun 2021, 07:22
Presiden RI Soekarno (tengah). Foto: Internet
Presiden RI Soekarno (tengah). Foto: Internet

RIAU24.COM -  Sudah jadi rahasia umum kalau presiden pertama Indonesia Soekarno gemar bersolek.

Tak hanya itu, dari atas ke bawah, Bapak Proklamator ini juga piawai memadukan kombinasi busana rancangannya sendiri dikutip dari historia.id, Sabtu, 12 Juni 2021.

Bung Karno amat menyukai penampilannya yang modis dan perlente.

Termasuk mengenakan seragam kepresidenan bergaya militer lengkap dengan atribut. Tidak luput, kaca mata hitam dan tongkat komando sebagai aksesoris yang kerap dibawanya.

Untuk urusan berpakaian ala militer Soekarno pernah menjadi sorotan dari kalangan perwira kala itu. Alasannya tentu karena Soekarno hanyalah orang sipil namun suka tampil dengan seragam militer ke mana-mana.

Salah satu pengkritik itu datang dari Jenderal Mayor Tahi Bonar Simatupang ketika dia menjabat Kepala Staf Angkatan Perang (KSAP). Kala itu Simatupang pernah terang-terangan meminta Sukarno untuk tidak lagi mengenakan seragam militer.

"Saya sebagai Kepala Staf Angkatan Perang memakai uniform dan memberikan hormat kepada Bung Karno yang tidak memakai uniform, sehingga dengan demikian masyarakat melihat bukan yang memakai uniform itu yang tinggi, tapi yang tidak pakai uniform," ujarnya pada Soekarno.

Bukannya malah menerima saran, Soekarno malah tersinggung dengan ucapan Simatupang.

Hal itu karena bagi Soekarno, gaya dan penampilannya lebih pada soal insting, selera, kesadaran, dan pemahamannya tentang estetika.

Jauh sebelum menjadi pemimpin bangsa, penampilan Soekarno selalu terjaga dengan baik.

Kecenderungan Soekarno untuk selalu tampil memukau menjadi bakat alamiahnya.