Kisah Tragis Masyarakat Miskin di Filipina, Hidup Dengan Memakan Pagpag, Hidangan Berbahan Daging yang Diambil Dari Tempat Sampah

Devi 15 Jun 2021, 10:09
Foto : Hipwee
Foto : Hipwee

RIAU24.COM - Sementara banyak orang yang kurang mampu melakukan kejahatan agar dapat membeli makanan bagi dirinya mereka sendiri dan orang yang mereka cintai, namun ternyata ada komunitas orang miskin yang berhasil mengadopsi metode bertahan hidup yang sangat buruk di dunia, yakni dengan mengkonsumsi sisa makanan yang telah dibuang.

Pagpag, seperti dilansir dari Inovasi Sosial & Inklusi dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, digambarkan sebagai hidangan penting bagi orang termiskin dari yang miskin, dan jadi solusi krisis kelaparan di Filipina.

Tapi, dalam istilah yang lebih sederhana, ini adalah hidangan yang terbuat dari sisa makanan yang ditemukan di tempat sampah.

Nama, Pagpag, bahkan diterjemahkan sebagai tindakan mengibaskan kotoran dan debu dari sesuatu, di Tagalog.

Pada dasarnya, masyarakat kurang mampu akan mengais sisa makanan dan daging dari tempat pembuangan sampah untuk dicuci, dimasak kembali, dimakan, bahkan dijual sebagai makanan pokok di kalangan masyarakat termiskin.

Berdasarkan laporan oleh India Today, sekantong Pagpag dapat dijual mulai dari P20 (Rp 5 ribh) hingga P30 (Rp 8 ribu).

Yang paling menyedihkan adalah bahwa dalam upaya mereka untuk makan untuk bertahan hidup, mereka mempertaruhkan kesehatan dan nyawa mereka, karena disinfektan akan disemprotkan pada sisa makanan sebelum dibuang. Dan jika ini dikonsumsi, itu bisa menyebabkan kematian.

Komisi Anti-Kemiskinan Nasional (NAPC) juga telah berbagi risiko mengkonsumsi Pagpag.

“Anda tidak dapat melihat bakteri, Anda tidak dapat melihat seberapa kotor makanan itu, hanya dengan melihatnya. Pagpag tidak bergizi. Bisa dikatakan pasti berdampak pada terhambatnya pertumbuhan pada anak. Selain itu, mereka akan berisiko tertular penyakit kritis seperti hepatitis A, kolera, tipus,” kata seorang pejabat teknis senior NAPC, Cristopher Sabal.

Sungguh memilukan mengetahui bahwa ada orang-orang di luar sana yang harus menempuh cara seperti itu untuk mengekang rasa lapar mereka.

Kita harus benar-benar bersyukur atas kemewahan sederhana yang kita miliki, seperti makanan sederhana, namun bersih dan bergizi.