Pejabat Senior Korea Utara Tuduh Amerika Selipkan Politik Jahat lewat Bantuan Kemanusiaan

Amerita 13 Jul 2021, 13:01
google ilustrasi
google ilustrasi

RIAU24.COM - KOREA UTARA - Pyongyang sedang berjuang dengan kesulitan ekonomi yang diperburuk oleh lockdown COVID-19 berkepanjangan.

Seorang pejabat Korea Utara menuduh Amerika Serikat menggunakan program bantuan kemanusiaan sebagai sarana untuk memberikan pengaruh politik dan ekonomi kepada Korut.
zxc1
Kang Hyon Chol membuat pernyataan dalam sebuah artikel yang diposting hari Minggu (11/7) di situs kementerian luar negeri Korea Utara.

"Dalam praktik sebenarnya, banyak negara telah mengalami rasa pahit sebagai akibat dari menggantungkan banyak harapan pada 'bantuan' dan 'bantuan kemanusiaan Amerika,'" tulis Kang.

Dia mengklaim Amerika Serikat menggunakan pelanggaran hak asasi manusia sebagai sarana untuk menahan bantuan.
zxc2
"Ini dengan jelas mengungkapkan bahwa niat tersembunyi Amerika untuk menghubungkan 'bantuan kemanusiaan' dengan 'masalah hak asasi manusia' adalah untuk melegitimasi tekanan mereka pada negara-negara berdaulat dan mencapai skema politik jahat mereka," tulis Kang.

Artikel itu muncul setelah pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un secara terbuka mengecam pejabat senior Korea Utara bulan lalu karena tidak mampu menangani pandemi COVID-19 yang akhirnya menyebabkan krisis besar.

Pyongyang menolak tawaran vaksin AstraZeneca yang dimaksudkan untuk dikirim melalui fasilitas COVAX.

Negara itu juga tampaknya enggan menerima vaksin buatan China karena masalah efektifitas.

"Bantuan kemanusiaan tidak boleh disalahgunakan untuk tujuan politik yang jahat," tandas Kang.