Kisah Mistis Sebuah Asrama yang Dihebohkan Dengan Kehadiran Seorang Wanita Dengan Lubang di Dada, Ternyata Ini Penyebabnya...

Devi 22 Jul 2021, 10:13
Foto : Mstar
Foto : Mstar

RIAU24.COM -  KETIKA mendapat tawaran masuk pesantren penuh, Azrul Nasri adalah orang yang paling bahagia karena semua usahanya selama mengikuti ujian Penilaian Sekolah Menengah Pertama (PMR) akhirnya membuahkan hasil.

Sejak dulu, ia bercita-cita masuk pesantren karena ingin mengikuti jejak kedua saudaranya.

Mendengarkan kisah hidup di asrama dari saudara-saudaranya membuat Azrul bersemangat untuk hidup mandiri bersama teman-teman baru. Namun bayangan itu berubah menjadi mimpi buruk yang tak terlupakan meski sudah beberapa tahun ia meninggalkan sekolah.

Saat itu, selama masa orientasi, semua siswa dihebohkan dengan kasus histeria di asrama putri dan kejadian tersebut menyebar satu per satu, membuat sebuah sekolah menjadi heboh.

“Setiap mendengar suara aneh, para siswa berteriak histeris dan kesurupan. Situasi sekolah saat itu kacau balau dengan berbagai kejadian aneh sehingga para guru harus menghentikan minggu orientasi yang sedang berlangsung,” ingatnya.

Teriakan tersebut tak kunjung reda, situasi di sekolah saat itu kembali ricuh ketika beberapa siswa di asrama putra melihat seorang wanita berambut panjang berjalan di koridor asrama mereka. Bahkan, cerita Azrul sendiri, dia melihat sekilas saat dia pergi ke kamar mandi pada pukul 2 pagi hingga dia demam dan harus dibawa ke klinik. Dalam ingatannya, wajah itu cukup menakutkan dengan mata merah menyala di kegelapan malam, dadanya berlubang dengan darah.

"Beberapa orang terlihat seperti menggendong anak kecil ketika mereka pergi ke toilet, membuat banyak orang harus mencari teman saat akan pegi ke toilet. Hidup kami dalam ketakutan sehingga setiap malam kami berkumpul untuk shalat berjamaah dan membaca Alquran sebagai perlindungan," katanya.

Azrul mengatakan peristiwa itu terjadi selama hampir sebulan hingga mahasiswi yang dilecehkan itu diperintahkan untuk pulang ke rumah masing-masing karena takut terjadi hal yang lebih buruk. Yang paling mengkhawatirkan, katanya, upaya pihak sekolah dan kepala asrama untuk memanggil beberapa ustadz untuk memulihkan situasi juga tidak berhasil dan bahkan terjadi gangguan yang lebih parah.

Hingga suatu malam, kata Azrul, seluruh santri berkumpul di surau untuk sholat berjamaah dan membacakan surah Yasin sebelum dihebohkan oleh santri laki-laki yang kesurupan. Awalnya, Azrul mengatakan banyak orang yang tidak memperhatikan perubahan sikap siswa tersebut namun ketika semua ingin bubar, pria tersebut tiba-tiba mengamuk dan menangis.

“Kebetulan ada ustadz di sana dan dia mencoba bertanya mengapa mahluk itu mengganggu semua siswa di sekolah. Kami semua kaget ketika siswa itu mengeluarkan suara serak, wajahnya memucat sebelum menunjuk teman saya. Makhluk yang merasuki siswa tersebut memberi tahu teman saya bahwa dia telah buang air kecil di rumahnya sebelum siswa itu tiba-tiba bangun dan ingin menyerang teman saya,” katanya.

Beruntung, kata Azrul, banyak siswa lain yang memeluk pria tersebut dengan erat saat sang ustadz memintanya untuk mendapatkan jawaban atas keributan tersebut. Sementara itu, meski dibingungkan dengan tudingan itu, mereka mulai teringat kejadian di mana temannya buang air kecil saat meninggalkan aula usai kegiatan sosialisasi.

Dia mengatakan temannya buang air kecil di pohon pisang emas di belakang aula.

“Yang lebih menakutkan makhluk itu tiba-tiba merasuki teman saya sebelum memukul dirinya sendiri sehingga 10 santri lainnya harus menahannya sebelum ustadz melakukan pengobatan. Saya ingat teman saya mengalami demam hampir seminggu setelah kejadian tersebut dan dia menjadi sangat pendiam, tetapi kondisinya membaik segera setelah itu," katanya.

Azrul menuturkan, hingga saat ini setiap melihat pohon pisang, ia akan mengingat kejadian tersebut dan itu bukanlah kenangan yang ingin ia ingat.