Lulus Polisi Namun Namanya Diganti Orang Lain, Kisah Rafael Malalangi Jadi Viral dan Berakhir Manis Karena Anggota Dewan yang Cantik Ini

Devi 30 Jul 2021, 14:34
Foto : PosKota
Foto : PosKota

RIAU24.COM -  Kisah Rafael Malangi yang gagal lulus polisi karena digantikan orang lain hingga beredar viral di media sosial TikTok dan Facebook. Diketahui, setelah sempat dinyatakan lolos seleksi, nama Rafael Malalangi tiba-tiba tak ada di daftar. Menurut kabar yang beredar, Rafael Malalangi sebenarnya sudah dinyatakan lulus dalam pengumuman online. Namun tiba-tiba saja namanya hilang saat ada pengumuman susulan pada Kamis 29 Juli 2021.

Rafael Malalangi yang senang dinyatakan lulus pun langsung menangis saat namanya menghilang. Ia pun sempat mencari keadilan namun belum ada hasilnya. "Saya menangis saat lihat nama saya tidak ada lagi pada daftar pengumuman kedua," kata Rafael Malalangi (18). Rafael Malalangi menangis karena perasaan malu, kecewa dan bingung, mengapa namanya bisa hilang di daftar pengumuman susulan.

"Padahal, saat pengumuman online pada Tanggal 22 Juli, nama saya ada di Nomor Urut 22. Kami semua menyaksikan pengumuman secara online itu," ungkap Rafael dengan terbata-bata sambil menunduk, seperti dilansir dari Tribun Manado, Kamis 29 Juli 2021. Padahal seluruh warga Desa Pinaoalangkow sudah tahu namanya lulus. Bahkan, katanya, warga Pinapalangkow telah memberikan dia ucapan selamat atas kelulusan tes Bintara Polri itu.

Rafael Malalangi dan keluarga bahkan sudah menggelar syukuran usai namanya dinyatakan lulus sebagai Polisi.

Kenly Malalangi, ayah Rafael, mengaku kecewa. "Keluarga kami sudah melaksanakan syukuran kelulusan. Tahu-tahunya, nama saya sudah tidak ada lagi. Siapa yang tidak kecewa. Anak saya sudah dinyatakan lulus saat pengumuman secara online. Tapi, saat pengumuman ulang tadi pagi, nama anak saya sudah digantikan dengan nama orang lain," kata Kenly Malalangi.

Ayah Rafael Mengaku sehari sesudah pengumuman online di mana nama anaknya dinyatakan lulus, dia mendapat panggilan dari Polda Sulut.

"Tanggal 23 Juli saya dipanggil menghadap ke Polda Sulut. Saya pun langsung pergi menghadap," kata Kenly.

Di salah satu ruangan Polda Sulut, kata Kenly, dia diberitahu oleh salah satu anggota kepolisian bahwa pengumuman penetapan anaknya lulus tes Casis Bintara Polri karena terjadi error.

"Waktu saya menghadap, mereka bilang ada error. Jadi, anak saya sebenarnya tidak lulus. Mereka pun mulai mengemukakan alasan, tetapi saya tidak gubris lagi apa yang mereka katakan," aku Kenly.

Ayah Rafael diminta untuk menandatangani satu dokumen yang dia tidak tahu apa isinya. "Saya menolak menandatangani dokumen itu, sebab saya yakin akan berakibat buruk pada anak saya," ungkapnya.

"Mereka berupaya agar saya menandatangani dokumen yang disodorkan tetapi saya tolak. Bahkan, saat saya mau pulang dan sementara menuruni tangga Polda Sulut, saya masih diminta untuk tandatangan," papar Kenly.

Ayah Rafael diminta untuk menandatangani satu dokumen yang dia tidak tahu apa isinya. "Saya menolak menandatangani dokumen itu, sebab saya yakin akan berakibat buruk pada anak saya. Mereka berupaya agar saya menandatangani dokumen yang disodorkan tetapi saya tolak. Bahkan, saat saya mau pulang dan sementara menuruni tangga Polda Sulut, saya masih diminta untuk tandatangan," papar Kenly.

Kekhawatirannya akhirnya terjadi. Saat pengumuman susulan pada 29 Juli 2021, nama anaknya Rafael Malalangi sudah tidak ada lagi dalam daftar.

Kisah Rafael ini menarik perhatian salah satu anggota DPR RI dari Dapil Sulut ,Hillary Brigitta Lasut SH LLM. Ia pun mengirimkan surat terbuka kepada Presiden RI Joko Widodo dan Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Wibowo. Hillary mempertanyakan nasib Rafael Malalangi, pemuda asal Minsel yang sempat diumumkan lulus seleksi calon Bintara Polri 2021 di Polda Sulut.

Dan akkhirnya berkat perjuangan Hillary Brigitta Lasut, Rafael Malalangi yang sempat dinyatakan gagal lolos seleksi Bintara Polri 2022 kini telah resmi disahkan dapat mengikuti pendidikan sebagai anggota Bintara Polri yang baru. Keputusan tersebut sampaikan langsung oleh Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast yang menggelar konferensi pers di Kepolisian Daerah Sulawesi Utara, Kota Manado pada Jumat, 30 Juli 2021.

Anggota DPR termuda merasa bahagia bisa menjadi bagian yang membantu Rafael Malalangi untuk mendapatkan haknya yakni menjadi anggota kepolisian. Rafael pun akhirnya merasa senang karena tetap bisa lanjut untuk melaksanakan pendidikan setelah terjadinya polemik kegagalan yang tiba-tiba menimpanya.

“Terima kasih untuk bapak Kapolri, bapak Kapolda dan ibu Hillary yang sudah membantu saya hingga saya bisa menjadi anggota Polri dan mengikuti pendidikan tahun 2022 gelombang pertama, siap terima kasih,” ujar Rafael sebagaimana dikutip poskota.co.id lewat unggahan video di akun Instagram @hillarybrigitta pada Jumat (30/7/2021).

Rafael berjanji akan mempersiapkan diri sebaik mungkin agar kedepannya proses dirinya untuk masuk menjadi anggota polisi dapat dilancarkan. “Persiapan saya akan Latihan, belajar dan tidak melakukan hal-hal yang buruk, tetap jaga fisik dan saya berterimakasih kepada seluruh masyarakat,” ucapnya lebih lanjut.