Benyamin Netanyahu Berang, Tak Mau Israel Berada Dibawah 'Ketek' Amerika

Azhar 5 Aug 2021, 06:36
Benyamin Netanyahu. Sumber: BBC
Benyamin Netanyahu. Sumber: BBC

RIAU24.COM -  Benjamin Netanyahu pelan-pelan bersuara lantang setelah tak lagi menjabat Perdana Menteri Israel.

Yang terbaru ketika dirinya mengkrit habis-habisan pemerintahaannya sendiri saat dipimpin Naftali Bennett dikutip dari RT News dan Times of Israel.

Netanyahu menilai Israel kini merupakan sebuah wilayah protektorat milik Amerika Serikat (AS).

Dia menuduh Israel telah menyerahkan kemerdekaan pada AS setelah susah payah menjajah Palestina.

"Pemerintahan yang dipimpin oleh PM Naftali Bennett telah mengubah kami menjadi semacam protektorat dengan tugas untuk melapor," ujarnya.

Ocehannya itu disampaikan ketika berpidato dihadapan parlemen Israel pada Senin, 2 Agustus 2021.

Tuduhannya itu diawali setelah Naftali Bennett menyepakati hubungan Israel-Amerika yang disebut dengan no suprise, no daylight.

Kebijakan itu dibuat langsung oleh Menlu Israel Yair Lapid dengan Menlu AS Anthony Blinken pada pertengahan Juni lalu.

Alhasil setelah itu AS dan Israel harus kembali berkoordinasi dan memperbarui rencana yang telah disusun dalam bidang apapun.

Termasuk Israel harus melapor pada AS ketika mereka harus membuat tindakan tegas pada negara lain.

Atau harus melapor pada AS ketika mereka bakal melancarkan operasi-operasi militer.

Menurutnya, tuduhan itu dilayangkan lantaran dirinya takut informasi sensitif malah bocor ke publik.