Beras Batu Dibagikan ke Warga Terdampak PPKM di Pandeglang, Netizen: Bogem Aparatnya Pake tuh Gumpalan

Rizka 6 Aug 2021, 19:13
Google
Google

RIAU24.COM -  Baru-baru ini warga Pandeglang, Banten, Jawa Barat, dihebohkan dengan temuan beras batu, yakni beras berwarna kusam (butek atau mangkak) yang kondisinya sudah menggumpal seperti batu. Beras bansos tersebut untuk warga yang terdampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM.

Beras yang terbungkus karung bertuliskan 'Bantuan Beras PPKM 2021' ini dibagikan kepada warga di Kelurahan Pandeglang, Selasa (3/8). Saat dibuka, kondisi beras itu sudah kuning dan penuh gumpalan yang mengeras seperti batu.

Warga jelas kecewa setelah melihat kondisi bantuan beras menggumpal seperti batu tersebut terbungkus karung bertuliskan 'Beras Bulog Medium 10 Kg' itu. Beras tentu saja sudah tidak layak dikonsumsi.

Viralnya beras batu ini juga diunggah kembali oleh akun Twitter @AREAJULID, Jumat (6/8).

"Dis! Beras modelan kek gini dikasih ke bebek aja bebeknya belum tentu mau, apalagi ini dikasih ke manusia," tulis @AREAJULID pada keterangan cuitannya.

Netizen turut mengomentari kondisi bantuan beras ini dengan caci maki untuk pemerintah.

"Ini kalo dilempar sakit kaga? Siapa tau lumayan buat ngelempar pejabat brengsek.. Sakit ga entar ya..," ungkap @arummadunicey

"klo gua sih tetep gua terima tuh beras. tapi abis itu gua bogem aparatnya pake tu gumpalan," ungkap @tajembanget

"kurang ajar, dana bukan dipake buat beli beras berton ton buat dibagiin, duitnya malah dipake foya foya sih. bajingan. gua sumpahin melarat 7 turunan," ungkap @DOPAMNES

Dilansir dari ngopi bareng, pihak PT Pos sudah turun tangan dan membawa kembali ratusan karung beras yang tidak layak dikonsumsi tersebut.

"Ya kang, berasnya sudah ditarik lagi sore kemarin sama pihak Pos (PT Pos)," kata Lurah Pandeglang M. Apendi.

Beras yang ditarik oleh PT Pos itu bukan hanya berjumlah dua karung yang ditemukan sudah dalam kondisi menggumpal seperti batu. Tetapi, ratusan karung beras yang tersimpan di kantornya juga ikut dibawa demi memastikan kondisinya layak untuk dikonsumsi warga.