Sering Gunakan Rokok Elektrik, Perempuan 19 Tahun Alami Demam Tinggi hingga Jaringan Paru-paru Rusak Parah

Rizka 10 Aug 2021, 15:46
google
google

RIAU24.COM -  Rokok elektrik atau vape merupakan alat yang berfungsi seperti rokok namun tidak menggunakan daun tembakau, melainkan mengubah cairan menjadi uap yang dihisap oleh perokok ke dalam paru-parunya.

Akibat sering menggunakan rokok elektrik tersebut, kisah tragis menimpa seorang perempuan.

Di usianya yang masih 19 tahun, Claire Chung asal Amerika Serikat ini mengalami kerusakan jaringan paru-paru parah.

Kisahnya dibagikan melalui akun Instagramnya pada 30 Desember 2019 lalu.

"Saya tidak pernah menyangka dampak dari barang yang selalu di sampingku, tapi saya menghargai kalian yang mau meluangkan waktu untuk membaca pengalamanku dan foto ini diambil saat diriku tengah memulihkan kondisi," tulisnya di akun Instagram pribadinya. 

Lewat foto pertama yang ia unggah menunjukkan dirinya yang terkapar lemas di ranjang rumah sakit. Saat itu terlihat ia sedang memakai selang infus di tangannya.

Ia menuliskan bahwa kondisinya saat itu sedang mengalami demam selama 3 minggu tanpa gejala lain. 

Sampai akhirnya dokter memutuskan melakukan X-rays di dada. Hasil scannya ia akui membuatnya hancur. 

"Paru normal di scan seharusnya berwarna hitam. Di paru-paruku yang masih berusia 19 tahun sudah sangat blur dan banyak corak putih," ujarnya.

Tim medis mengungkapkan adanya pneumonia ringan di bagian bawah paru-paru kiri Claire.

Pneumonia merupakan penyakit infeksi yang menyerang paru, sehingga menyebabkan kantung udara di dalam paru meradang dan membengkak.

Claire pun mengonsumsi dua antibiotik selama 48 jam.