Ingin Jadi X-Men, Remaja Laki-laki Ini Nekat Menyuntikkan Dirinya Dengan Merkuri Mematikan

Devi 31 Aug 2021, 10:43
Foto : Daily Star
Foto : Daily Star

RIAU24.COM -  Seorang remaja laki-laki menyuntikkan dirinya dengan merkuri mematikan dalam upaya untuk menjadi seperti pahlawan super X-Men favoritnya. Bocah berusia 15 tahun itu dikabarkan ingin meniru superhero Mercury dari Marvel, namun malah berakhir dengan borok menyakitkan yang tak kunjung sembuh.

Dalam skema yang berbeda, dia membiarkan laba-laba menggigitnya dalam upaya untuk menjadi seperti Spider-Man yang ikonik. Dalam komik, gigitan tersebut terdiri dari logam tidak beracun yang menyerupai merkuri, yang dapat dibentuk kembali atau dipadatkan sesuka hati.

Kasus yang tidak biasa itu ditulis dalam sebuah laporan di National Center for Biotechnology Information, yang mengungkap luka yang diderita anak yang tidak disebutkan namanya itu setelah ia dengan sengaja menyuntikkan merkuri ke dalam tubuhnya.

Dia mengunjungi pusat trauma di India dengan "beberapa borok yang tidak sembuh-sembuh di lengan kiri".

Petugas medis menduga bahwa penyalahgunaan zat mungkin menjadi faktor sehingga dilakukan evaluasi psikiatri. Remaja itu mengungkapkan bahwa dia sengaja menyuntik dirinya sendiri dengan merkuri yang berhasil dia ambil dari termometer setidaknya tiga kali.

Laporan tersebut mengatakan bahwa bocah itu "terinspirasi" oleh karakter Mercury dari franchise X-Men yang telah muncul di sejumlah komik.

Ia menambahkan: "Menariknya, dia memiliki sejarah masa lalu dari beberapa gigitan laba-laba untuk mensimulasikan Spider-Man. Anehnya, dia tidak memiliki masalah kejiwaan lain dan memiliki IQ normal."

Dokter melakukan pemeriksaan toksikologi untuk memeriksa kadar merkuri dalam darah remaja tersebut. Dia berhasil kehilangan semua pembuluh darah utama saat menyuntikkan merkuri, tetapi boroknya harus dipotong dan dia harus menjalani cangkok kulit.

Bocah itu diperkirakan akan pulih sepenuhnya.

Laporan tersebut menyimpulkan: "Pasien tidak mengembangkan tanda-tanda klinis keracunan kronis, membuktikan bahwa injeksi merkuri subkutan memiliki risiko toksisitas sistemik yang rendah, dan histopatologi memainkan peran penting dalam diagnosis."