Kepala Desa Sebut Anak-anak SD yang Naik Kardus Gabus Pulang Sekolah Itu Sudah Biasa, Jembatan Masih Belum Dibutuhkan

Riki Ariyanto 25 Sep 2021, 20:57
Kepala Desa Sebut Anak-anak SD yang Naik Kardus Gabus Pulang Sekolah Itu Sudah Biasa, Jembatan Masih Belum Dibutuhkan (foto/int)
Kepala Desa Sebut Anak-anak SD yang Naik Kardus Gabus Pulang Sekolah Itu Sudah Biasa, Jembatan Masih Belum Dibutuhkan (foto/int)

RIAU24.COM - Sempat viral video yang teelihat anak-anak Sekolah Dasar (SD) mengayuh streofom atau kardus gabus untuk menyeberangi sungai. Video itu kemudian ramai dikomentari sejumlah pihak termasuk Said Didu hingga Mardigu Wowiek si Bossman.

Dilansir dari Sumeks.co, peristiwa itu terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel. Dalam narasi video yang beredar, disebut anak-anak itu menyeberangi sungai sepulang sekolah.

Penelusuran video viral ini diduga kuat berlokasi di Desa Kuala Sungai 12 Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Lokasi tempat terjadinya peristiwa ini tepatnya di Dusun Buntuan Desa Kuala Sungai Dua Belas.

Ketika dikonfirmasi Kepala Desa Kuala Sungai Dua Belas, Hartoni tak menampik video itu. Kemudian dia menjelaskan Desa Kuala Sungai 12 terdiri dari beberapa dusun dengan jumlah penduduk mencapai 540 Kepala Keluarga (KK) dan kebanyakan warga menetap di daratan sementara sebagian lain menyebar di kuala-kuala atau muara laut Selat Bangka tersebut.

Bagi warga yang menetap di kuala transportasi utama mereka memang speedboat, sampan, hingga getek. Ada dua SD di desa itu yaitu di Dusun Darat dan Dusun Buntuan.

Menurut Kades tersebut streofom atau kardus gabus yang digunakan siswa untuk menyebarang itu biasanya dipakai untuk membawa hasil tangkapan laut. Dan dia menjelaskan anak-anak SD memang terbiasa memakai streofom itu guna bermain-main di Sungai.

“Jadi itu bukan mau berangkat sekolah. Tapi bermain-main sepulang sekolah dan belum berganti baju. Itu biasa bagi anak-anak kami yang tinggal di laut seperti disini. Kalau sehari-hari mereka diantar orang tuanya menggunakan sampan untuk bersekolah atau beraktivitas lain. Orang tuanya orang mampu, bahkan punya speedboat,” sebut Kades Hartono, 23 September 2021.

Kades Hartoni menyatakan jembatan menuju sekolah masih belum prioritas utama. Karena bukan akses utama perlintasan masyarakat.

Video itu sendiri sudah viral di berbagai media sosial seperti facebook, instagram, dan twitter. Banyak warganet menyindir pejabat-pejabat di sana yang masih bisa tidur nyenyak disaat ada masyarakatnya yang naik kardus gabus pulang sekolah.