Persiapan Penyambuatan Presiden Republik Indonesia Di Kabupaten Bengkalis

Dahari 27 Sep 2021, 12:05
Persiapan penyambutan presiden RI di Kabupaten Bengkalis
Persiapan penyambutan presiden RI di Kabupaten Bengkalis

RIAU24.COM - BENGKALIS - Presiden Republik Indonesia (RI) Ir. Joko Widodo, Rabu 28 September 2021 dijadwalkan akan mengunjungi Desa Muntai Barat Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis Riau.

Kunjungan Presiden Jokowi ke  Pulau Bengkalis dan terluar tersebut, dalam rangka kunjungan kerja Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya Penanaman Mangrove (PKPM) yang dilaksanakan oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) bersama Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI tahun 2021.

Pantauan dari pantauan Riau24.com persiapan penyambutan presiden sudah dilakukan sejak sepekan terakhir di lokasi yang akan dikunjungi Presiden Ir Jokowidodo mulai dari Kelompok Mangrove IPMPL yang dikomandoi Solihin di Desa Muntai Barat, Pemerintah Desa Muntai Barat, Pemerintah Kecamatan Bantan dan juga Pemerintah Kabupaten Bengkalis yang dipimpin langsung Bupati Bengkalis Kasmarni.

Disamping itu, pada Minggu (26/9/2021) Menteri Lingkungan Hidup (LHK) Siti Nurbaya, Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) sudah tiba di Pulau Bengkalis untuk melakukan persiapan dan pengamanan level maksimum.

Menteri LHK Siti Nurbaya yang berada bersama Bupati Kasmarni beserta rombongan terlihat turun langsung ke desa Muntai Barat guna memastikan persiapan segala sesuatunya berjalan dengan baik dan lancar, pada Sela

Menteri Siti Nurbaya yang menginap di Bengkalis hingga 3 malam itu, terus melalukan koordinasi persiapan dengan Pemerintah Kabupaten Bengkalis, bersama Bupati Kasmarni.

Sementara itu pasukan TNI, baik dari Pangdam 1 Bukit Barisan, Danrem dan Dandim hingga pasukan Polri juga tampak melakukan persiapan penuh serta sterilisasi lokasi kunjungan presiden, di Muntai Barat.

Tak kalah penting, Paspampres terus melakukan persiapan protokol pengamanan level maksimum untuk kedatangan bersejarah RI 1 di Pulau Bengkalis yang berjuluk Negeri Junjungan.

"Rehabilitasi mangrove dilakukan untuk memulihkan, melestarikan kawasan hutan mangrove. Selain itu, rehabilitasi mangrove juga untuk mengantisipasi dan memitigasi dampak perubahan iklim," kata Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers pada kunjungan di Cilacap.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menjelaskan penanaman mangrove ini diharapkan dapat mengurangi energi gelombang, melindungi pantai dari abrasi, menghambat intrusi air, memperbaiki lingkungan pesisir dan memperbaiki habitat di pantai. Hal tersebut juga diharapkan dapat berdampak pada peningkatan produksi ikan, dan hasil laut lainnya, terutama di sini kepiting. Sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di pesisir pantai.

Selanjutnya, Presiden Jokowi menegaskan akan terus melakukan rehabilitasi mangrove melalui KLHK dan BRGM. Untuk mempercepat pencapaian target tersebut, Presiden memberi petunjuk lapangan kepada Menteri LHK, Kepala BRGM dan Dirjen PDASRH.

Selain itu, setiap provinsi telah disediakan bibit mangrove gratis secara terbatas di persemaian permanen milik UPT Direktorat Jenderal PDASRH yaitu Balai Pengelolaan DAS dan RH yang dapat dimanfaatkan untuk merehabilitasi mangrove di dalam dan di luar kawasan hutan. Sementara, BRGM melakukan rehabilitasi mangrove melalui pola Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), agar bisa menjaga ekosistem serta memberikan tambahan penghasilan untuk masyarakat.

Pemerintah secara konsisten terus mendorong upaya-upaya rehabilitasi ekosistem mangrove dengan melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat di seluruh Provinsi di Indonesia termasuk Provinsi Riau. Indonesia memiliki mangrove terluas di dunia yaitu mencapai  3,36 juta hektar atau sekitar 20% mangrove dunia dengan keanakeragaman tertinggi di dunia.

Selain bersama masyarakat Kabupaten Bengkalis Selasa 28 September 2021 besok akan dikunjungi Jokowi, pada saat bersamaan 9 Provinsi lainnya juga melakukan penanaman mangrove.