Pertama Kali Terjadi Sepanjang Sejarah, Negara Ini Mengalami Pemadaman Listrik, Jutaan Rumah Menjadi Gelap Gulita dan Memicu Penutupan Pabrik

Devi 29 Sep 2021, 11:20
Foto : Aljazeera
Foto : Aljazeera

RIAU24.COM - Pemadaman listrik di timur laut China telah membuat jutaan rumah menjadi gelap gulita, memicu penutupan pabrik dan mengancam akan mengganggu pasokan air di setidaknya satu provinsi.

Tabloid Global Times pada hari Selasa, 28 September 2021, mengatakan pemadaman listrik “tidak terduga” dan “belum pernah terjadi sebelumnya” di provinsi Jilin, Liaoning dan Heilongjiang disebabkan oleh penjatahan listrik selama jam sibuk.

Penjatahan dimulai pada Kamis di tengah kelangkaan batu bara dan berlangsung tanpa peringatan sebelumnya, kata tabloid milik Partai Komunis, menambahkan bahwa kurangnya listrik telah memicu kemarahan publik dan mematikan lampu lalu lintas dan jangkauan telepon seluler 3G di beberapa daerah.

Sebuah utilitas di Jilin juga memperingatkan bahwa kekurangan listrik dapat mengganggu pasokan air setiap saat, sementara penyiar CCTV negara mengatakan sebuah pabrik di Liaoning harus membawa 23 pekerja ke rumah sakit karena keracunan karbon monoksida ketika ventilator tiba-tiba berhenti selama pemadaman.

“Pemadaman listrik delapan kali sehari, empat hari berturut-turut… Saya tidak bisa berkata-kata,” tulis seorang pengguna dari Liaoning yang frustrasi di Weibo, sebuah situs microblogging China.

Yang lain mengeluh bahwa mal tutup lebih awal dan toko serba ada menggunakan cahaya lilin.

“Ini seperti tinggal di Korea Utara,” tulis mereka.

Pemadaman listrik mengancam pertumbuhan

Kurangnya listrik juga mempengaruhi produksi industri di ekonomi terbesar kedua di dunia, menghentikan operasi di pabrik-pabrik, termasuk beberapa memasok Apple dan Tesla. Pemasok Apple Unimicron Technology mengatakan pabrik di dua wilayah diminta untuk menghentikan produksi mulai Minggu tengah hari hingga Kamis, dalam pengajuan ke bursa saham Taiwan pada Senin.

Lusinan perusahaan lain, termasuk pemasok suku cadang untuk Tesla, juga diberitahu untuk menghentikan produksi minggu ini, menurut pengajuan bursa.

Sementara itu, Goldman Sachs memperkirakan bahwa sebanyak 44 persen aktivitas industri China telah dipengaruhi oleh kekurangan listrik, berpotensi menyebabkan penurunan 1 persen dalam pertumbuhan PDB tahunan pada kuartal ketiga, dan penurunan 2 persen dari Oktober. sampai Desember.

Dikatakan dalam sebuah catatan yang diterbitkan pada hari Selasa bahwa mereka memotong perkiraan pertumbuhan PDB 2021 untuk China menjadi 7,8 persen, dari sebelumnya 8,2 persen.