Uang Elektronik Bantu UMKM Selama Pandemi COVID-19, 70 Persen Alami Peningkatan Transaksi

M. Iqbal 1 Oct 2021, 13:39
Webinar Dampak Sosial Ekonomi OVO terhadap UMKM Indonesia (Foto: Istimewa)
Webinar Dampak Sosial Ekonomi OVO terhadap UMKM Indonesia (Foto: Istimewa)

RIAU24.COM - Saat ini, banyak pelaku UMKM yang terdampak dari adanya pandemi Covid-19. Namun disisi lain, mereka merasakan dampak positif dari hadirnya uang elektronik, seperti meningkatkan transaksi, pencatatan keuangan yang lebih teratur, dan meningkatkan literasi keuangan dengan membuka akses terhadap layanan keuangan perbankan dan digital.

Hal itu terungkap dalam survei yang dilakukan oleh CORE Indonesia terhadap 2.001 UMKM mitra di 12 kota di 8 provinsi pada awal 2021. Dari hasil studi memperlihatkan bahwa sebagian besar pelaku UMKM yang dijadikan responden merasa terbantu sejak bergabung di platform pembayaran digital OVO.

Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah memaparkan sebanyak 73 persen UMKM sekarang ini lebih sering menggunakan uang elektronik untuk bertransaksi.

Sekitar 70 persen UMKM mengalami peningkatan transaksi harian dengan rata-rata kenaikan hingga 30 persen. Rata-rata pendapatan per bulan pun meningkat 27 persen bagi 68 persen responden yang mengalami peningkatan pendapatan setelah bergabung dengan OVO.
 
"Sementara ekosistem OVO seperti Grab juga memberikan dampak ekonomi sosial yang signifikan bagi UMKM di tengah pandemi COVID-19. Sekitar 91 persen pelaku UMKM yang disurvei telah terhubung dengan ekosistem luas OVO, dan mendapatkan manfaat nyata dengan rata-rata kontribusi ekosistem OVO mencapai 18 persen dari total penjualan mereka," ujar Piter Abdullah dalam webinar Dampak Sosial Ekonomi OVO terhadap UMKM Indonesia, Kamis, 30 September 2021.

Ekonom Senior dan Founder CORE Indonesia, Hendri Saparini menjelaskan, dari survei CORE diketahui bahwa ternyata perilaku pelaku usaha dapat menyesuaikan dengan transformasi digital yang ada.

"Jadi, tidak perlu khawatir bahwa perubahan perilaku tidak diikuti oleh pelaku usaha, khususnya UMKM. Kenyataannya, pelaku usaha juga cepat mengadopsi inovasi di bidang digitalisasi pembayaran. Selanjutnya ini menjadi aset bagi pemerintah, karena digitalisasi pembayaran ini menghasilkan big data yang luar biasa," ujar Hendri Saparini.

Sementara itu, Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra juga menjelaskan bahwa UMKM selama ini terbukti menjadi tulang punggung perekonomian. Oleh karena itu, pihaknya hendak mengukur sejauh mana dampak positif OVO terhadap keberadaan UMKM.

"UKM telah menjadi salah satu pilar bisnis OVO sehingga OVO bisa menjadi salah satu platform pembayaran terbesar dan dapat melayani lebih banyak pengguna. Di sisi lain, UMKM juga terbantu oleh OVO karena terkoneksi dengan ekosistem tanpa batas," ujarnya.