Soal Profesor Singapura Sebut Jokowi Jenius, Rocky Gerung: Profesor Kok Mirip Buzzer

M. Iqbal 8 Oct 2021, 15:05
Pengamat Politik, Rocky Gerung
Pengamat Politik, Rocky Gerung

RIAU24.COM - Pengamat politik, Rocky Gerung mengomentari soal profesor Singapura yang memuji Joko Widodo (Jokowi) dan menyebutnya presiden genius. Rocky menilai jika hal itu hanyalah semacam jualan dan advetorial.

"Ini semacam jualan, semacam advetorial memuji-muji Jokowi, itu juga menghina presiden Jokowi," jelas Rocky Gerung seperti dilansir dari Wartaekonomi.co.id, Jumat, 8 Oktober 2021.

Pasalnya, menurut Rocky Gerung, bahwa nantinya Presiden Jokowi membandingkan dengan pujian dia dengan nasib petani yang baru-baru ini bunuh diri.

"Petani bunuh diri itu terjadi karena kebijakan dia (Jokowi) social safetynet Jokowi gagal," ungkap Rocky Gerung.

Rocky Gerung menyebut profesor itu harusnya membuat sebuah riset terkait ucapan yang disampaikannya tentang Jokowi genius.

"Tapi dia malah wawancara doang, bahkan email-emailan, ya pastilah Presiden tunjukan kegeniusan," beber Rocky Gerung.

Padahal, sudah semestinya, seorang profesor Singapura itu sebagai analis melakukan riset dengan perbandingan apa yang diriset Australia dan Amerika Serikat.

"Seluruh analis dunia, terutama Australia dan Amerika Serikat memperlihatkan bahwa Presiden Jokowi gagal dalam semua hal," ujar Rocky Gerung.

Maka dari itu, menurut Rocky Gerung, aneh tiba-tiba ada profesor dari Singapura memberikan pujian pada Presiden Jokowi.

"Kita sebagai rakyat justru malu tuh, mengapa ada profesor yang seolah jadi kayak buzzer doang nih profesor, sebab buzzer juga ada di luar negeri," jelas Rocky Gerung.

Rocky Gerung menambahkan tidak masuk akal pujian dari profesor Singapura untuk Jokowi itu secara tiba-tiba dan berlebihan.

"Kalau pujiannya standar-standar juga masih masuk akal. Ini (pujiannya) genius, soal ekonomi yaitu meningkatkan ekonomi bertumbuh 10 persen dan meroket. Genius dalam demokrasi meninggalkan keterbelahan bangsa, apa genius itu, bangsa yang masih terbelah," imbuhnya.