Youtuber Ridwan Hanif Sebut Pengusaha Transport Kesusahan Dapat Solar, Netizen: Sumatera dan Kalimantan Langka

Riki Ariyanto 16 Oct 2021, 02:33
Youtuber Ridwan Hanif Sebut Pengusaha Transport Kesusahan Dapat Solar, Netizen: Sumatera dan Kalimantan Langka (foto/int)
Youtuber Ridwan Hanif Sebut Pengusaha Transport Kesusahan Dapat Solar, Netizen: Sumatera dan Kalimantan Langka (foto/int)

RIAU24.COM - Youtuber otomotif Ridwan Hanif melalui akun twitter pribadinya menyebut pengusaha transportasi sedang mengeluh. Keluhan itu terjadi akibat kelangkaan solar disejumlah wilayah.

"Pengusaha transport sudah mulai teriak Solar langka," cuit @ridwanhr, Jumat (15/10/2021).

Hal itu langsung dikomentari ramai warganet. Banyak yang curhat sebut di sejumlah provinsi di Pulau Sumatera dan Kalimantan sejak lama alami kelangkaan.

@safridoda: "Sudah seminggu yang lalu. Petani juga mau angkut hasil panennya nggak bisa karena truk-truk pada nggak ada solar."

@Boujez: "Wkkk itu mah solar subsidi mz yg langka, yg non subsidi mah aman-aman aja."

@gantiduluakun: "Weekend kemarin saya ke lampung, masih banyak yg isi pakai dirigen diatas mobil L200. Di Palembang, rata-rata siang udah habis untuk solar. Jadi rebutan pas pagi, tapi kondisinya masih lebih baik ketimbang lampung."

@lukahnaga: "Gila bang, sampe-sampe dieceran juga gak ada. Daerah kalimantan selatan susah nyari solar. Kemarin nyari di pinggiran sungai barito juga gak ada."

@fredi_iyus: "Harga Solar Industri periode ini 15-31 Okt 2021 naik Rp.900/ltr menjadi Rp.13.700/ltr. Dapat dipastikan Solar di SPBU langka, indikasi banyak penimbunan/penyelewengan. Ayo Satgas diluncurkan."

@guguakbiaro: "Di sumatera hampir semua propinsi mengalami hal yg sama, truk dan bus ngantri berjam-jam untuk memdapatkan solar, kadang truk nginap gegara SPBU nunggu kiriman solar."

@Ditaapriliana94: "Di kalimantan selatan saat ini solar langka, premium sdh tidak ada, pertamax langka juga sampai antri 2 hari di spbu, pakai pertalite mesin cepat bermasalah. Pilihan paling aman pertamax turbo tp jarang tersedia. Ini jeritan hati masyarakat dari pulau penghasil kekayaan bumi."