Amerika Serikat Desak Negara Anggota PBB Dukung Taiwan Kembali Bergabung

Riki Ariyanto 28 Oct 2021, 11:05
Amerika Serikat Desak Negara Anggota PBB Dukung Taiwan Kembali Bergabung (foto/int)
Amerika Serikat Desak Negara Anggota PBB Dukung Taiwan Kembali Bergabung (foto/int)

RIAU24.COM - Pihak Amerika Serikat (AS) mendesak mendesak negara-negara anggota PBB untuk mendukung Taiwan bergabung kembali sebagai anggota. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada Selasa (26/10/2021)

Dilansir dari Okezone, seruan tersebut sekaligus menentang China yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari provinsinya. Sampai sekarang, China berpendapat bahwa pihaknya punya hak tunggal untuk mewakili wilayah kepulauan itu secara internasional.

Padahal Taiwan pernah menduduki kursi China di PBB selama lebih dari 20 tahun setelah pemerintah Nasionalis Chiang Kai-shek mundur ke pulau itu saat pasukan komunis berhasil menguasai wilayah China daratan pada 1949.

Kursi tersebut dialihkan kembali ke China daratan pada 1971 melalui pemungutan suara di Sidang Umum PBB. Namun Taiwan sejak itu diijinkan untuk berpartisipasi di beberapa badan PBB.

“Fakta bahwa Taiwan berpartisipasi secara aktif di dalam beberapa lembaga khusus PBB selama 50 tahun terakhir adalah bukti dari manfaat yang dirasakan masyarakat internasional atas partisipasi Taiwan,” ujar Blinken dalam pernyataannya.

"Baru-baru ini Taiwan tidak diperbolehkan berpartisipasi pada usaha-usaha PBB.”

Diplomat tertinggi AS itu lalu menyebut bahwa pengucilan Taiwan dari forum-forum PBB dapat “memperlemah pekerjaan penting yang dilakukan PBB dan lembaga terkait, yang mana semuanya memperoleh manfaat besar dari kontribusi yang diberikan Taiwan.”

Maka itu Amerika mendesak semua negara anggota PBB agar bergabung dengan mendukung partisipasi Taiwan pada keseluruhan sistem PBB dan masyarakat internasional.

China menyebut pihaknya “sangat prihatin” atas dukungan AS terhadap partisipasi Taiwan dalam organisasi global. China menyebut bahwa usaha yang digencarkan oleh Amerika tersebut akan menemui kegagalan.

Memang dalam beberapa bulan terakhir ketegangan telah meningkat antara China dan Taiwan. Yang mana pihak China sudah mengirim puluhan pesawat tempur terbang menerobos zona pertahanan udara Taiwan.

Meskipun Amerika Serikat (AS) mendukung kebijakan "satu China", Amerika tetap mengirim bantuan militer kepada Taiwan.