Protokol Pemakaian Masker Dapat Membantu Mencegah Gelombang Ketiga COVID-19: Ahli Epidemiologi

M. Iqbal 31 Oct 2021, 23:03
Foto : Internet
Foto : Internet

RIAU24.COM -  Ahli Epidemiologi Universitas Gadjah Mada, Riris Andono Ahmad, mengimbau seluruh elemen masyarakat di Indonesia untuk tetap konsisten dengan protokol pemakaian masker guna mencegah gelombang ketiga penularan COVID-19 .

"Penularan Covid-19 di Tanah Air saat ini sudah terkendali. Jika bisa dijaga dan didukung dengan konsistensi masyarakat dalam memakai masker, maka risiko gelombang ketiga (infeksi COVID-19) bisa diturunkan," kata Ahmad pada hari Minggu.

zxc1

Ahli epidemiologi mengatakan bahwa risiko gelombang baru selalu meningkat setiap kali mobilitas orang meningkat.

“Mobilitas musiman yang mungkin meningkat selama liburan akhir tahun menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko kasus COVID-19,” katanya.

Oleh karena itu, perlu dilakukan mitigasi risiko peningkatan penularan COVID-19 dengan strategi pencegahan yang konsisten yang meliputi protokol 3M (pakai masker, cuci tangan, dan social distancing), 3T (testing, tracing, treatment), dan vaksinasi. , dia berkata.

Ia menyampaikan, kunci pemerintah untuk menjaga kondisi COVID-19 saat ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko COVID-19, meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan, dan meningkatkan vaksinasi COVID-19 di tanah air.

Pemerintah juga harus terus mengingatkan warga akan pentingnya tetap sehat, dan bekerja sama untuk menghentikan penularan COVID-19, tambahnya.

Kasus pertama COVID-19 terkonfirmasi di Indonesia pada Maret 2020. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), per 31 Oktober 2021, sedikitnya 4.244.358 orang dinyatakan positif COVID-19 di Tanah Air, sedangkan 4.088.635 orang. orang telah pulih, dan 143.405 orang meninggal karena virus corona yang mematikan.

zxc2

Sebagai salah satu upaya penanggulangan pandemi COVID-19, Pemerintah Indonesia mencanangkan program vaksinasi secara nasional pada 13 Januari 2021.

Menurut data Kementerian Kesehatan, per 31 Oktober 2021, hampir 119.662.248 warga negara telah menerima dosis vaksin COVID-19 pertama , sementara 73.698.983 telah divaksinasi lengkap.