Raup Untung Besar, Polisi Tangkap Bos Sarung Tangan Medis Palsu, Mantan Perwira Angkatan Udara Thailand Terlibat

Riki Ariyanto 4 Nov 2021, 20:02
Raup Untung Besar, Polisi Tangkap Bos Sarung Tangan Medis Palsu, Mantan Perwira Angkatan Udara Thailand Terlibat (foto/int)
Raup Untung Besar, Polisi Tangkap Bos Sarung Tangan Medis Palsu, Mantan Perwira Angkatan Udara Thailand Terlibat (foto/int)

RIAU24.COM - Pihak kepolisian Thailand telah menangkap CEO perusahaan sarung tangan medis palsu dan bekas. Kecurangan itu terbongkat setelah Biro Investigasi Pusat (CIB) Thailand melalukan penyelidikan.

Dilansir daei Okezone mengutip CNN pada Selasa (2/11) jika Kampee Kampeerayannon, CEO sebuah perusahaan bernama SkyMed dan mantan perwira senior angkatan udara Thailand, sudah ditahan setelah hakim mengeluarkan surat perintah.

Kepolisian Thailand mengatakan tersangka telah menghadapi tuduhan penipuan publik dan menyebarkan informasi palsu lewat komputer.

Polisi menyebut Kampee telah membantah semua tuduhan terhadapnya. CNN sedang mencari komentar dari perwakilan hukum Kampee.

Pada konferensi pers Rabu (3/11), CIB menyebut CEO perusahaan induk Skymed, Sufficiency Economy City Co. Ltd, telah ditangkap di Bangkok pada Selasa (2/11), tanpa menyebut nama Kampee.

"Kami mendorong pihak-pihak yang dirugikan untuk maju dan memberi kami informasi. Ada penjahat yang mengeksploitasi situasi permintaan pasokan medis yang sangat tinggi dan mencoba menipu orang saat mereka putus asa," sebut Kepala CIB Jirabhob Bhuridej pada konferensi pers.

 

"Ini merusak produsen pasokan medis yang sah yang berbasis di Thailand,” kata

Kepala CIB Jirabhob Bhuridej pada konferensi pers.

 

 

CIB sebelumnya mengatakan kepada CNN bahwa pihaknya bekerja sama dengan FBI dalam penyelidikan SkyMed sebagai tanggapan atas keluhan dari pelanggan Amerika Serikat (AS).

CIB menyebut bahwa pelanggan AS telah membayar USD6,2 juta (Rp89 miliar) untuk 2 juta kotak sarung tangan SkyMed. Tetapi karena uang itu ditransfer ke perusahaan pada Desember 2020 sebagai uang muka 40%, tidak ada satu pun sarung tangan yang dikirimkan ke klien di Amerika Serikat (AS).