Ilmuan Rusia Mencairkan Beberapa Cacing Bersejarah, dan Dua Diantaranyta Berhasil Terbangun

Fitrianto 14 Nov 2021, 10:19
Epicentrum
Epicentrum

RIAU24.COM -  Sosial media sekarang merupakan hal yang penting di dalam kehidupan masyarakat. Karena dapat memudahkan aktivitas manusia, baik dalam pekerjaan, sekolah, dan bisa di gunakan untuk hal lain yang berguna

Sosial media saat ini juga telah banyak tersaji yang bisa di akses, dan sosial media juga bisa di jadikan wadah untuk bisa menyalurkan inspirasi dalam membuat sebuah karya dalam bentuk digital. Dalam menggunakan sosmed harus benar benar pandai.

Dalam menggunakan sosial media kitab bisa dikenal banyak orang, baik itu dari hal yang positif maupun hal negative yang dilakukan baik sengaja ataupun tidak. Banyak ragam sosial media untuk kita berkreasi sepetii Instagram, Tiktok, Twitter, Facebook dan masih banyak lagi

Di sosial media juga bisa berbagi kisah dari yang mengharukan, mengenaskan, sebuah tragedi. Sosial media juga wadah juga tempat segala informasi terbaru atau terupdate.

Seperti yang beredar di sosial media Instagram dimana ada sebuah kejadian mengenai percobaan daria seorang ilmuan yang mencairkan cacing bersejarah dan beberapa ada yang terbangun, hidp dan mula;I untuk makan

Para ilmuwan Rusia baru-baru ini melaporkan bahwa mereka berhasil "menghidupkan kembali" dua spesies cacing yang telah membeku selama lebih dari 40.000 tahun.

Dua spesies cacing gelang atau nematoda beku tersebut telah berusia masing-masing 30.000 dan 42.000 tahun. Penemuan ini dilakukan oleh empat lembaga berbeda di Moskow yang bekerja sama dengan Princeton University.

Mulanya, mereka ingin mengetahui pakah organisme multisel dapat dihidupkan kembali setelah jangka waktu yang lama "tertidur" dalam dingin yang ekstrem. Untuk tujuan tersebut, mereka menjelajahi daerah timur Rusia yang dingin dan mengumpulkan 300 sampel lapisan tanah yang terus membeku atau kerap disebut permafrost.

Setelah mengumpulkan cukup deposit permafrost dari berbagai usia dan daerah di Siberia, mereka kembali ke laboratorium dan berusaha menghidupkan kembali organisme di dalam endapan itu. Hasilnya cukup mengejutkan, para ilmuwan berhasil melacak tanda-tanda kehidupan makhluk prasejarah itu dari dua sampel yang dikumpulkan setelah mengekstraksinya.

Satu sampel dikumpulkan dari lubang fosil tupai di dekat Sungai Alazeya di bagian timur laut Yakutia, Rusia, dari deposito yang diperkirakan berusia sekitar 32.000 tahun. Sampel permafrost lainnya berasal dari Sungai Kolyma di timur laut Siberia, dan usia endapan terdekat sekitar 42.000 tahun, para ilmuwan melaporkan.

Postingan di sosial media Instgram yang menjelaskan mengnenai sebuah kejadian mengenai percobaan ilmuan ini dibagikan melalui akun sosial media Instagram milik @wowfakta (11/11/2021). Setidaknya postingan tersebut telah mendapatkan sebanyak kurang lebih Seribu tanda suka

@Andreastna :” Kok jadi parno ya? ???? Nanti apakah seperti di film², malah jadi berbahaya? “

@humansykes_ :” Soal teknologi yang semakin canggih ajh udh ngeri gue apalagi mau ngebangkitin kek gitu “

@i_am_acehnese :” Menurut saya jgn, untuk jaga² mana tau klo mrk bermutasi dgn cacing lain era skrg malah menjadi menyeramkan...???? “

@mr._cocot :” Emang Tau dari Mana berapa umur mereka ?? Apa mereka bawa KTP ??? “

zxc3

@im_azzrafii :” Lanjutkan “

@haebeego :” Hah msak arwahnya ikutan beku trs hdup lagi “