Potret Madam Pang, Manajer Cantik Indonesia Timnas Thailand Janjikan Bonus Dua Kali Lipat di Piala AFF 2020

Rizka 1 Dec 2021, 13:50
google
google

RIAU24.COM -  Timnas Thailand menggelar sesi latihan terakhir sebelum bertolak ke Singapura untuk melakoni rangkaian pertandingan Piala AFF 2020.

Dibelakang itu, Timnas Thailand memiliki sosok manajer berparas cantik yang belakangan ini menjadi sorotan berkat sikapnya yang menjanjikan bonus para pemain dua kali lipat lebih besar dari total hadiah juara Piala AFF. Sosok tersebut adalah Nang Nualphan atau yang akrab dikenal Madam Pang.

Madam Pang lahir di Bangkok, Thailand, pada 21 Maret 1966. Dia merupakan putri dari Komite Penasehat salah satu partai politik di Thailand, Photipong Lamsam.

Ibunya, Yupa Lamsam, juga merupakan sosok yang intelek dalam bisnis. Yupa adalah seorang pemegang saham utama Muang Thai Insurance Plc.

Madam Pang mengampu pendidikan strata 1 nya di Universitas Chulalongkorn sebagai lulusan sarjana akuntansi. Dia kemudian melanjutkan pendidikan magisternya di Universitasn Boston.

Saat ini dia menjabat sebagai Presiden dan CEO Muang Thai Insurance PCL serta ketua dari klub Port FC. Selain sebagai pebisnis, Madam Pang juga berprofesi sebagai politikus di salah satu partai Thailand dan pernah menjabat sebagai asisten sekertaris jenderal sejak 2006 hingga 2016.

Sukses dalam berkarir, Nualphan Lamsam pernah gagal dalam urusan percintaan. Sebelum menikah dengan suaminya saat ini, Narat Sawettanan, wanita yang kerap disapa Madam Pang ini pernah mengalami perceraian bersama Vachara Phanchet pada 2005 silam.

Dari pernikahannya yang pertama itulah Nualphan Lamsam memiliki buah hati bernama Nuanwan Phanchet. Madam Pang saat ini kembali menjadi sorotan setelah dirinya mengiming-imingi bonus senilai 20 juta baht (Rp8,4 miliar) untuk Timnas Thailand di ajang Piala AFF 2020.

Bonus tersebut akan diberikan jika pasukan Gajah Putih berhasil memenangkan gelar juara. Sekadar diketahui, jumlah tersebut dua kali lebih besar dari total hadiah Piala AFF 2020 itu sendiri senilai 300 ribu US dolar (Rp4,2 miliar).